bdadinfo.com

PUPR Terjunkan Tim Penilaian ke Tol Bengkulu-Taba Penajung, Ada Apa? - News

PUPR Terjunkan Tim Penilaian ke Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung. (Dok PUPR)

- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan penilaian terhadap kualitas layanan jalan tol.

Salah satu penilaian dilakukan pada Jalan Tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu Seksi 3 Bengkulu - Taba Penanjung sepanjang 17,6 km.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa peningkatan kualitas layanan jalan tol akan berdampak terhadap kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol.

Baca Juga: Anjing Liar yang Gigit 23 Warga di Pauh Kota Padang Positif Rabies!

“Kami meyakini dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol, khususnya tak hanya jalannya tetapi juga rest area-nya,” kata Menteri Basuki.

Tujuan penilaian jalan tol oleh Kementerian PUPR dalam rangka mendorong transformasi, inovasi, dan modernisasi jalan tol.

Kemudian, memberikan apresiasi terhadap ruas jalan tol yang dinilai telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Baca Juga: Konstruksi Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Manfaatkan Teknologi Auto Level MMGPS Topcon, Apa itu?

Setidaknya ada beberapa indikator penilaian, berupa peningkatan kualitas fasilitas ramah gender, peningkatan kepedulian masyarakat pengguna jalan tol, dan perluasan akses investasi ekonomi lokal.

Sementara itu, Pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) Ahmad Safrudin mengatakan terdapat tiga aspek penilaian jalan tol berkelanjutan.

Pertama fungsi utama jalan tol yang mencakup aspek kelancaran, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol, fungsi pendukung di rest area.

Baca Juga: Sudah Resmi Beroperasi, JTTS Bengkulu - Taba Penanjung Menambah Daftar Infrastruktur di Sumatera

Ketiga adalah fungsi pelengkap di rest area, terutama aspek penghijauan pada jalan tol. Menurut dia, ruas jalan tol juga harus memiliki ciri khas supaya dapat menjadi karakter atau keunikan.

“Untuk kondisi tanah yang kering seperti di Bengkulu, akan lebih baik menanam tanaman endemik lokal yang bisa hidup dalam kondisi seperti ini," tutur Safrudin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat