bdadinfo.com

Tentara dan Polisi Tangkapi Mahasiswa yang Ingin Demo Politik Dinasti - News

BEM SI kecam tindakan aparat yang menggeledah barang-barang pribadi mahasiswa yang melakukan demo menentang politik dinasti pada Jumat (20/10/2023).  (Instagram @bem_si/AG Nungki Kusumaningrum )

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengecam tindakan aparat yang melakukan penggeledahan terhadap massa aksi menentang politik dinasti.

Peristiwa ini terjadi di beberapa titik, salah satunya di Stasiun Gondangdia, Jakarta. BEM SI menyebut perlakuan aparat menghalangi kebebasan mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi terhadap sembilan tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Terjadi penggeledahan oleh aparat di beberapa titik. Salah satunya di Stasiun Gondangdia. Tetap #JagaKawan," bunyi pernyataan BEM SI yang tersebar di sejumlah media sosial pada Jumat (20/10/2023).

Baca Juga: Aksi Demo di Solok Selatan, Tokoh Adat Sebut Belum Ada Solusi Usai Mediasi dengan Pemkab

Menurut BEM SI, aparat tidak punya landasan hukum untuk menggeledah barang-barang pribadi atau privasi. BEM SI juga meminta mahasiswa untuk menolak dengan tegas jika digiring ke mobil tahanan.

Aksi demonstrasi ini dilakukan sebagai protes keras mahasiswa atas putusan MK yang memberikan jalan bagi potensi politik dinasti Jokowi terhadap Gibran dan disebut melanggengkan praktik KKN.

Koordinator Media BEM SI, Ragner Angga, dalam keterangannya mengatakan putusan MK dapat melanggengkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ragner mengatakan aksi ini juga bertepatan dengan momentum sembilan tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden.

Baca Juga: Panglima TNI Minta Memiting Warga yang Demo Pulau Rempang, Kapuspen: Dalam Bahasa Prajurit Artinya Merangkul

"BEM SI berpandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati reformasi. Terbukti dari berbagai kemunduran dan kebobrokan dari segi hukum, HAM, komersialisasi pendidikan, represivitas aparat, konflik agraria, dan investasi yang membelakangi hak-hak rakyat," kata Ragner.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat