- Pemilu 2024 semakin dekat, masyarakat Indonesia dihadapkan dengan tiga pilihan nama capres yang siap memimpin negeri pada periode mendatang.
Salah satunya adalah Anies Baswedan yang juga sempat menjabat sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
Cawapres yang satu ini dapat dikatakan sebagai yang paling "miskin" jika dibandingkan dengan kedua calon lainnya berdasarkan nilai aset yang tertera pada laporan LHKPN.
Lantas, bagaimana strategi Anies Baswedan menghadapi ongkos kampanye berskala nasional yang tentu membutuhkan biaya tak sedikit?
Simak informasi selengkapnya mengenai strategi Anies Baswedan menghadapi mahalnya biaya kampanye berikut ini.
Menjelang pemilu 2024, setiap calon pemimpin tentu memiliki strateginya masing-masing untuk promosikan dirinya melalui kampanye.
Dapat dikatakan bahwa semakin luas skala kampanye, maka biaya yang dibutuhkan akan semakin besar pula.
Terutama untuk kampanye calon presiden dan wakil presiden yang perlu biaya besar-besaran untuk melakukan promosi diri berskala nasional.
Pada tayangan di kanal YouTube Najwa Shihab tertanggal 23 September 2023, para capres diwawancarai soal bagaimana mereka membiayai kampanye masing-masing.
"Dan mohon maaf Mas Anies, Anda Bacapres yang paling miskin, Mas," ujar Najwa Shihab kepada Anies sembari menunjukkan tampilan laporan LHKPN milik sang capres.
Anies Baswedan memiliki nilai aset Rp11,1 miliar, lebih rendah dari Ganjar Pranowo Rp13,4 miliar dan Prabowo Subianto Rp2 triliun per tanggal 23 September 2023.