– Pulau Sumatera bukan hanya memiliki makanan dan kekayaan budaya yang khas serta lezat, namun juga memiliki wahana yang tersembunyi dan membuat seluruh pengunjung merasa tercengang, salah satunya Kawasan Batu Busuak.
Kawasan Batu Busuk atau Batu Busuak, Kota Padang selama ini tidak begitu dikenal dan masih asing untuk sebagian masyarakat yang terletak jauh dari pusat kota dan hanya disambungkan oleh satu jembatan, sehingga daerah ini sulit untuk diakses.
Namun, mendadak sekitar pada Mei 2016 silam nama daerah Batu Busuak menjadi terkenal yang awalnya ketika pengguna media sosial mengunggah hasil fotonya ke Instragram.
Baca Juga: Kucing Kesayangan Prabowo Kembali Curi Perhatian, Ternyata Punya Second Account Instagram Rahasia!
Pada saat itu, di halaman pencarian Instagram banyak bermunculan foto yang digambarkan saluran irigasi yang airnya berwarna biru dan jernih dengan suasana panorama pebukitan yang diambil dari ketinggian.
Oleh karenanya, foto tersebut membuat penasaran dan sekumpulan orang berkunjung ke tempat ini.
Namun tidak ada yang tahu siapa yang pertama kali mengunggahnya dan tempat ini seakan menjadi destinasi wisata yang instargrammable.
Wahana yang dimaksud tersebut bernama Jembatan Air PLTA Kuranji atau Jembatan Air Batu Busuak, Jembatan ini terletak di Kawasan Batu Busuak, Kelurahan Labuang Bukit, Kecamatan Pauh Kota Padang yang berada di sekitar 15 km dari arah Timur Kota Padang.
Tempatnya tidak jauh dimulai dari persimpangan jalan sebelum menuju Gerbang Kampus Universitas Andalas kemudian belok ke kiri, jalan menurun menuju daerah Batu Busuak hingga bertemu dengan dua jembatan, satu jembatan gantung tua dan satu lagi jembatan baru.
Dulunya, sebelum ada jembatan baru, ada sebuah jembatan gantung yang menjadi satu-satunya menghubungkan antara kampung Kapalo Koto, Limau Manih dengan Kampung Batu Busuak Lambung Bukik.
Apabila terjadi hujan lebat dan banjir bandang maka masyarakat akan merasa was-was karena dapat menghancurkan jembatan tersebut.
Sedangkan, jembatan gantung ini adalah salah satu jembatan bersejarah karena dibangun saat pemerintahan Hindia Belanda dan kemungkinan sudah berumur lebih dari 100 tahun.