- Pelaksana Tugas (Plt.) Walikota Langsa, Syaridin telah melaporkan adanya proyek di wilayah Aceh yang terancam mangkrak kepada Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Adapun proyek di wilayah Aceh yang terancam mangkrak tersebut adalah pembangunan Rumah Sakit Regional yang tepatnya berada di Kota Langsa, Aceh.
Pembangunan Rumah Sakit Regional ini sudah berhenti sejak 2018, dikarenakan adanya perubahan prioritas anggaran pemerintah. Proyek di wilayah Aceh yang terancam mangkrak tersebut memiliki rencana total anggaran Rp1,2 triliun, namun saat ini dana yang keluar baru mencapai Rp169 miliar.
Jika dibiarkan terus menerus, dikhawatirkan proyek ini akan mangkrak nantinya. Hal ini selaras dengan pendapat Moeldoko ketika menerima laporan proyek dari Syaridin. Ia pun segera memerintahkan tenaga profesional Kantor Staf Presiden (KSP) untuk membantu permasalahan yang terjadi.
Baca Juga: Presiden Volodymyr Zelensky Kesal karena Perhatian Dunia Lebih Tertuju pada Perang Palestina-Israel
Dikutip melalui laman resmi KSP ksp.go.id, ia mengatakan:
“Ini kalau dibiarkan malah akan jadi bahan mangkrak,” kata Moeldoko.
Sesuai dengan fungsi KSP dalam Perpres Nomor 83/2019 sebagai debottlenecking dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, Moeldoko juga meminta untuk segera melakukan rapat dengan kementerian agar pembangunan Rumah Sakit Regional Langsa ini segera ditindaklanjuti.
Sebelumnya, Rumah Sakit Regional Langsa masuk ke dalam bagian rencana Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Aceh. Secara bangunan dan lahan pun, Rumah Sakit ini baru mencapai proyeksi sekitar 40 persen.
Dalam masa tugasnya yang hanya satu tahun, Syaridin mengaku ingin segera menuntaskan proyek-proyek yang memang masih tersendat.
Baca Juga: 6 Fakta Bandara Kertajati, Resmi Lengserkan Husein Sastranegara tapi kok Tak Ada Penerbangan ke Sumatera Barat
“Saya khawatir hingga berakhirnya Otsus pada 2027, persoalan pembangunan Rumah Sakit Langsa ini belum selesai,” ujarnya.
Nantinya, Rumah Sakit Regional Langsa akan menjadi penopang kesehatan bagi wilayah Aceh Timur dan Sumatera Utara bagian barat.
Lokasinya yang strategis menjadikan Rumah Sakit ini sangat potensial untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat, salah satunya juga untuk menurunkan angka stunting di Aceh yang masih dalam peringkat ke tiga tertinggi nasional.***