– Mobil listrik merupakan kendaraan yang menerapkan teknologi sistem energi listrik pada baterai. Teknologi baterai untuk mobil listrik terus dikembangkan di penjuru dunia.
Pada abad 21, keberadaan mobil listrik semakin populer dan diminati berkat kemunculan inovasi, desain dan gaya hidup yang ditawarkan.
Produsen kendaraan mulai bersaing terhadap kemajuan teknologi abad ini untuk menciptakan mobil listrik dan memasarkannya ke seluruh dunia.
Tiongkok merupakan negara pengguna mobil bertenaga listrik terbesar sekaligus mencetak jumlah penjualan tertinggi. Diantaranya ada BYD, Hozon, GM, dan Nio yang pernah tampil pada berbagai pameran mobil listrik di Indonesia.
Mobil listrik biasa disebut juga Electric Vehicle (EV) memiliki keunggulan dalam pengelolaan energi ramah lingkungan. Dengan teknologi baterai elektrik kendaraan dapat bergerak dalam jarak tertentu berdasarkan kapasitas baterai.
Teknologi baterai pada mobil listrik (EV) mengharuskan pengisian daya yang memerlukan waktu lebih lama. Indonesia telah memiliki Stasiun Pengisian kendaraan Listrik Umum yang dibangun untuk menunjang kebutuhan mobil listrik.
Pengisian daya untuk baterai pada mobil listrik harus dipahami oleh pengguna dan menjadi perhatian pemerintah dalam membangun fasilitas memadai.
Baca Juga: Pinjaman Online Menjamur, Ini Dia Perbedaan Pinjol Legal dan Ilegal
Mengingat misi mobil listrik (EV) ini berkaitan dengan teknologi berkelanjutan.
Ada beberapa tipe pengisian daya, type 2 AC Charging, DC Charging CHAdeMo, DC Charging Combo Type CCS2.
Type 2 AC Charging adalah jenis alat pengisian baterai listrik dengan arus bolak balik. Jenis ini merupakan jenis pengisian daya paling populer di Eropa sebagai negara pengguna mobil listrik (EV) terbanyak kedua setelah Tiongkok. Eropa tercatat telah mencapai 7,8 juta unit pengguna mobil listrik (EV).
DC Charging CHAdeMo adalah jenis pengisian baterai dengan penggunaan konektor konfigurasi bertanda warna hijau pada bagian selubung.