bdadinfo.com

Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuki Tahap Market Sounding, Proyek KPBU Rp2,824 Triliun Ini Makin Dekat dengan Eksekusi - News

Ilustrasi proyek flyover Sitinjau Lauik (pu.go.id)

- Melalui Direktorat Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat, Kementerian PUPR gelar Market Sounding untuk proyek flyover Sitinjau Lauik.

Rencananya, proyek pembangunan flyover Sitinjau Lauik di Sumatera Barat ini akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Skema KPBU dipilih menunjukkan bahwa penyediaan layanan infrastruktur tidak harus bergantung sepenuhnya pada pemerintah.

Baca Juga: Makin Kejam! Gak Cukup Membantai, Militer Israel Juga Curi Lahan Pertanian Warga Palestina

Dikutip dari pernyataan Reni Ahiantini selaku Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, kegiatan Market Sounding sendiri merupakan sebuah forum bagi pemerintah untuk menyampaikan informasi mengenai proyek KPBU.

Secara bersamaan, Market Sounding juga dikerahkan untuk menjaring masukan, tanggapan, dan minat badan usaha terhadap proyek KPBU yang sedang berjalan.

Proyek pembangunan flyover Sitinjau Lauik ini rencananya akan mempunyai nilai investasi mencapai Rp2,824 triliun.

Baca Juga: Perihal Masalah Air saja Pakai Teknologi Canggih,  Bukti Jalan Tol di Sumatera Selatan Jadi Salah Satu yang Terbaik di Indonesia!

Total panjang proyek flyover Sitinjau Lauik mencapai 2,781 km dengan masa konsesi selama 12,5 tahun.

Adapun pengembalian investasi menggunakan skema pembayaran Availability Payment atau AP dari pemerintah kepada badan usaha.

Selanjutnya proyek flyover Sitinjau Lauik akan memasuki tahap lelang pada akhir kuartal 1 tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Catat Tanggal Mainnya! Sumatera Barat Bisa Secepat Kilat Sampai Riau Via Jalan Tol Bangkinang Pangkalan yang akan Rampung Tahun Ini

Sebagai informasi, kawasan flyover Sitinjau Lauik berada di jalan lintas Lubuk Selasih-Batas Kota Padang, Sumatera Barat.

Jalan ini merupakan jalur nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Solok sehingga menjadi jalur utama bagi barang maupun manusia dari Pulau Jawa menuju Kota Padang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat