– Proyek pembangunan flyover Sitinjau Lauik telah mendapat persetujuan dari Menteri PUPR.
Proyek yang telah dinantikan selama sebelas tahun ini akan segera dilakukan groundbreaking pada Desember 2023.
Dengan adanya flyover Sitinjau Lauik, diharapkan dapat meminimalisir jumlah kasus kecelakaan yang kerap terjadi di tanjakan ekstrem tersebut.
Tanjakan Sitinjau Lauik dikenal sebagai salah satu tanjakan ekstrem yang telah banyak memakan korban.
Hal ini disebabkan oleh kondisi jalan yang menanjak dan menukik tajam dengan sudut kemiringan hingga 45 derajat.
Pengendara yang masih awam dengan daerah ini akan sulit melintasi tanjakan ekstrem yang satu ini.
Baca Juga: Usung Misi Mulia, Alfatih Sunat Center Targetkan Buka 100 Cabang di Seluruh Indonesia
Berdasarkan data dari Polresta Padang, tahun lalu setidaknya terdapat tujuh belas kecelakaan lalu lintas di jalur Sitinjau Lauik.
Dari tujuh belas kasus tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan satu luka berat. Sementara 24 korban mengalami luka ringan.
Jumlah itu terhitung menurun dibandingkan tahun sebelumnya, pada 2021 terjadi 21 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak enam orang.
Baca Juga: Tol Balikpapan Samarinda di IKN Vs Taksi Terbang, Mana yang Lebih Cepat dan Efisien?
Kecelakaan yang terjadi bukan hanya kecelakaan tunggal, melainkan juga kecelakaan beruntun yang melibatkan beberapa kendaraan sekaligus.
Tahun 2023 ini, dua kecelakaan hebat telah terjadi. Satu bus malam yang terjun ke jurang pada bulan Juli lalu. Satu lagi tabrakan beruntun yang melibatkan tujuh kendaraan.