- Pada periode 1995 hingga 1997 yang dikerjakan upaya dalam percepatan pembangunan jalan tol melalui 19 ruas jalan tol sepanjang 762km.
Konstruksi pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang yang belum kunjung rampung dan awalnya ingin dirampungkan pada tahun 2024 tetapi pemerintah mengundur konstruksi dilanjutkan pada tahun 2025.
Upaya tersebut berhenti adanya krisis moneter pada Juli 1997 yang mengakibatkan pemerintah harus menunda program pembangunan jalan tol dengan dikeluarkan terkait Keputusan Presiden No. 39/1997.
Namun Kementerian PUPR masih terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang hingga saat ini yang akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Banten.
Terlebih lagi, pembangunan ini bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata dan industri serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan tol untuk memberikan kelancaran bagi pengguna jalan tol.
Selain memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan dan jalan tol ini akan melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Banten antara lain Serang, Lebak, dan Pandeglang dan terhubung dengan jalan Tol Jakarta - Merak.
Oleh karena itu, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang ditargetkan selesai dan bisa beroperasi penuh selambat – lambatnya pada tahun 2025 mendatang sebagaimana dikutip dari topkonstruksi.com.
Akibatnya penundaan tersebut pembangunan jalan tol di Indonesia mengalami stagnansi dengan terbukti hanya terbangunnya 13,30 km jalan tol.
Dengan di masa yang akan datang pemerintah akan mendanai pembangunan jalan tol dengan menggunakan tiga pendekatan yakni pembiayaan penuh oleh swasta.
Adapun program kerjasama swasta dan pembiayaan pembangunan oleh Pemerintah dengan operasi pemeliharaan oleh swasta.
Namun beberapa jalan tol ini terbagi menjadi 3 Seksi ruas Jalan Tol yang memiliki panjang 83,67km diantaranya Seksi 1 Serang-Rangkasbitung yang sudah diresmikan dan beroperasi sekitar dua tahun yang lalu menurut Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Agung Budi Waskito.