bdadinfo.com

Mengenal Sejarah Stasiun Tertua di Sumatera Barat yang Sempat Mati Suri - News

Mengenal Sejarah Stasiun Tertua di Sumatera Barat, Stasiun Pulau Aie yang Sempat Mati Suri/Padang.go.id

- Stasiun Pulauaer yang berganti nama menjadi stasiun Pulau Aie merupakan stasiun kelas 1 yang ada di Provinsi Sumatera Barat.

Bangunan besar Stasiun Pulau Air terletak di tengah-tengah permukiman padat penduduk kawasan Kota Lama Padang di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.

Merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda di Kota Padang, Sumatera Barat pada tahun 1891.

Baca Juga: Pejabat Tata Usaha Negara, Direktorat Jenderal Pajak, dan Ombudsman Perkuat Upaya Sinergi Guna Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik bagi Masyarakat

Saat ini keberadaan Stasiun Pulau Aie dinilai strategis karena memberikan kemudahan bagi wisatawan yang mendarat di Bandara Minangkabau.

Awal mula didirikannya stasiun di Sumatera Barat dikarenakan telah selesainya jalan rel kereta api yang ada di pulau jawa dan pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama di daerah yang mengandung kekayaan alam yang melimpah seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh.

Tujuan awalnya hanya membangun rel kereta api hanya untuk mengangkut kekayaan alam yang ada di sumatera barat berubah dengan penambahan jalur menuju tambang batu bara di daerah Sawahlunto.

Baca Juga: Dikenal Tegas, Ternyata Rebranding Gemoy Tidak Berpengaruh atas Elektabiltas Capres Prabowo Subianto

Karena pada tahun 1868 seorang insinyur pertambangan bernama Willem Hendrik de Greve menemukan pertambangan batu bara, Pemerintah Hindia Belanda yang tertarik pada penambangan dan pengangkutan batu bara yang ada di Sawahlunto karena kualitasnya yang tinggi dengan jumlahnya cukup banyak.

Maka dari itu, mengutus Ir. Cluseaner JV. Izzermen, Raj Snaghkage, Anj Vaan Hoos disertai delapan opsir merintis dan melakukan penyelidikan kemungkinan dibangunnya rel kereta api untuk distribusi batubara.

Pembangunan jalan kereta api yang dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS), pembangunan dimulai dari Teluk Bayur - Sawahlunto yang dimulai dari Stasiun Pulo Aer - Stasiun Padang Panjang sepanjang 70 km, jalur kereta api ini dibuka di tanggal 1 Juli 1891.

Baca Juga: Pejabat Tata Usaha Negara, Direktorat Jenderal Pajak, dan Ombudsman Perkuat Upaya Sinergi Guna Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik bagi Masyarakat

Setelah itu jalur Padang Panjang ke Bukittinggi 19 Km selesai pada bulan November 1891.

Jalur lainnya, Padang Panjang - Solok 53 Km yang selesai pada tanggal 1 Juli 1892, di jalur ini terdapat jalur kereta api yang memakai gerigi (Petak antara Stasiun Padang Panjang - Stasiun Batutabal) seperti jalur kereta api di Ambarawa (Jambu - Gemawang).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat