bdadinfo.com

Pakar Komunikasi Sebut Posisi Para Capres Terjepit di Debat Ketiga: Anies dan Ganjar Caper, Prabowo Ogah Cepu - News

Perang urat saraf antara Prabowo dan Ganjar dalam debat capres ketiga (Instagram)

- Pakar Komunikasi Politik Ipang Wahid sebut posisi ketiga capres, Anies, Prabowo, dan Ganjar, dalam debat sama-sama terjepit.

Menurut Ipang, pada debat capres ketiga yang diselenggarakan oleh KPU RI di Istora Senayan pada Minggu, 7 Januari 2024 Prabowo dibanjir kritik.

Menurutnya, hal tersebut sah-sah saja karena posisi dari Anies dan Ganjar yang saat ini berupaya mendulang simpati rakyat agar dapat lolos keputaran kedua Pilpres mendatang.

Baca Juga: Indah dan Memanjakan Mata! Berikut Rekomendasi Pantai di Sumatera Selatan yang Bisa Masuk Daftar Liburan

Di sisi lain, Prabowo saat ini diperkirakan lolos ke putaran kedua, menurut poling dari hampir kebanyakan lembaga survei di Indonesia.

Ipang mengatakan bahwa posisi dari Prabowo yang hampir tidak mungkin mengumbar data pertahanan Indonesia kepada khalayak publik karena terlalu bersifat rahasia.

Prabowo cenderung lebih menerima semua kritik tersebut dan bersedia menjawab pertanyaan dari Anies dan Ganjar dikesempatan lain.

Baca Juga: Jadi Daerah yang Nganggur Tanpa Pembangunan Jalan Tol, Begini Update Terbaru Proyek JTTS di Bengkulu Tahun 2024

"Semunya dalam posisi terjepit, Mas Anies dan Ganjar terjepit untuk saling beradu siapa yang bisa lolos keputaran 2 masalahnya. Jadi harus gitu," ujarnya, dilansir dari kanal YouTube tvOneNews, Senin, 8 Januari 2024.

"Sementara Pak Prabowo merasa terjepit karena dia dibatasi rambu-rambu, biar gimana pun juga Menteri Pertahanan banyak hal yang tidak bisa diekspor ke publik. Itu yang menurut dia masak gua harus kasih tau ni," sambungnya.

Lebih lanjut menurut Ipang, Prabowo mampu menutupi kelemahannya di debat ketiga capres dengan menjawab pertanyaan Anies dan Ganjar.

Baca Juga: Update Korban Gempa Jepang: 161 Meninggal, 105 Masih Dicari

Di sisi lain, anggaran pertahanan yang disampaikan oleh Anies dengan besaran Rp700 T tidaklah benar.

"Kayak data yang Anies bilang Rp700 T, itu kan hal yang simpel. Semua media mengatak itu didatanya salah totalnya dalam 4 tahun sekitar Rp690 sekian. Itu pun tidak semua untuk beli alutsista," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat