bdadinfo.com

Berganti Nama! Jalan Tol Layang Terpanjang Ini Dinamai Sheikh Mohamed Bin Zayed, Kok Bisa? - News

Jalan Tol Layang Terpanjang Ini Dinamai Sheikh Mohamed Bin Zayed, Kok Bisa? (bpjt.pu.go.id)

HARIAHALUAN.COM - Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dengan nama baru, yaitu Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Perubahan ini menggantikan nama sebelumnya, Tol Layang Cikampek atau Japek II, menjadi Tol MBZ sebagai bentuk penghargaan khusus kepada Sheikh Mohamed Bin Zayed.

Penamaan ini diresmikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam upacara yang dihadiri di lokasi akses masuk Jalan Layang Tol Sheikh Mohamed Bin Zayed Km 10 A Jakarta-Cikampek.

Baca Juga: Sumbar Nggak Kuat Lawan Sumut! Tahun 2024 Saja Sumatera Utara Sudah Panen 5 Jalan Tol Super Megah Siap Jadi Primadona Para Pengendara

Peresmian ini menjadi momen bersejarah sebagai perubahan nama untuk jalan layang terpanjang di Indonesia, membentang lebih dari 36 kilometer.

“Perintah langsung dari Presiden untuk mengubah nama jalan tol layang ini sebagai tanda persahabatan Indoenesia dan Uni Emirat Arab,” ungkap Pratikno.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) telah berjalan selama lebih dari 45 tahun sejak tahun 1976, dan semakin kuat dalam bidang sosial budaya dan pertumbuhan kerjasama ekonomi.

Baca Juga: Paling Dinanti-nanti! Lagi-lagi Sumatera Utara Panen Jalan Tol, Jalan Tol Binjai Langsa Siap Mengaspal Tanpa Tarif 29 Januari 2024 Mendatang

Pratikno menyoroti investasi besar dari UEA di Indonesia, terutama dalam pembangunan infrastruktur dan dukungan terhadap Indonesia Investment Authority.

Dasar dari perubahan nama ini adalah penghormatan yang diberikan oleh pemerintah UEA, terutama oleh Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.

Perubahan nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II Elevated ini juga terkait dengan pencanangan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi, yang menjadi jalan utama strategis antara Abu Dhabi National Exhibition menuju kompleks kedutaan.

Jalan Layang MBZ, dibangun untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek di jalur kolektor/eksisting Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan pergerakan jarak jauh menuju Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya di jalur ekspres/layang, memberikan solusi terbaik.

Khususnya untuk golongan I non-bus, dengan kecepatan maksimal berkendara mencapai 80 km/jam.

Pembangunan Jalan Layang MBZ menggunakan Teknologi Sosrobahu, hasil karya inovatif Tjokorda Raka Sukawati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat