bdadinfo.com

Jadi Pembicaraan Media Asing, Prabowo Subianto Unggul dalam Hal Ini Pada Pilpres 2024 - News

Prabowo Subianto dimuat di media asing (Instagram @prabowo)

- Pemilu presiden (pilpres) di Indonesia kembali menjadi sorotan media asing, dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjadi pusat perhatian. 

Sejumlah media internasional melaporkan hasil survei elektabilitas yang menunjukkan Prabowo Subianto unggul, tetapi kemungkinan putaran kedua semakin kuat.

Dalam artikel berjudul 'Indonesia's Prabowo keeps strong lead in election poll but runoff looms', Reuters menyebut bahwa Prabowo Subianto unggul jauh menurut survei, tetapi popularitasnya mengalami stagnasi beberapa minggu menjelang pemilu bulan depan, meningkatkan kemungkinan adanya putaran kedua.

Baca Juga: IU Merilis MV Terbaru ‘Love Wins All’ Menampilkan V BTS sebagai Model Video Klip

Kandidat presiden Indonesia, Prabowo Subianto, unggul jauh, tetapi popularitasnya mengalami stagnasi hanya beberapa minggu setelah pemilu bulan depan, menurut sebuah jajak pendapat, sehingga meningkatkan kemungkinan pemilu putaran kedua pada Juni 2024," tulis Reuters dalam artikel yang diterbitkan pada Kamis, 18 Januari 2024.

Hasil survei dari lembaga lokal, seperti Indikator Politik, juga diangkat dalam laporan yang dimuat oleh Reuters tersebut. 

Meskipun Prabowo unggul 20 poin, survei tersebut menunjukkan bahwa ia masih belum mencapai lebih dari 50 persen suara yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu dalam satu putaran.

"Survei dilakukan pada tanggal 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024, menunjukkan Prabowo mendapat dukungan 45,8 persen dari 1.200 responden," tulis Reuters dalam artikelnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Mahfud MD Nyatakan Siap Mundur dari Jabatan Menkopolhukam: Tunggu Momentum

Sementara Anies Baswedan berada di posisi kedua dengan dukungan 25,5 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 23 persen, dan 5,8 persen responden masih ragu dan belum menentukan pilihan.

Media asing lainnya seperti U.S. News dan The Straits Times juga membahas potensi putaran kedua jika tidak ada kandidat yang memperoleh 50 persen suara dari 205 juta pemilih yang memenuhi syarat. 

Sedangkan media The Diplomat menyoroti bagaimana Prabowo memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangannya untuk memanfaatkan basis dukungan mantan pesaingnya, Presiden Joko Widodo. 

Sejumlah analis menyebut tren positif dalam elektabilitas Prabowo terkait dengan dukungan tak tersirat dari Presiden Jokowi.

Baca Juga: Mengulas Rencana Terusan Terpanjang di ASEAN, Jadi Potensi Keuntungan untuk Sumatera Utara Senilai Ratusan Triliun

Pemberitaan ini mencerminkan ketegangan politik dan antusiasme masyarakat menjelang pemilu, dengan potensi putaran kedua yang menjadi fokus perbincangan di kancah internasional.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat