bdadinfo.com

Perhatian Pemerintah terhadap Industri Pengolahan Daging di Indonesia: Upaya Maksimal Keberlanjutan Ketahanan Pangan dan Daya Saing Global - News

Angka konsumsi daging sapi dan ayam di Indonesia dan Malaysia masih di bawah rata-rata dunia (Freepik)

- Indonesia masih menghadapi rendahnya tingkat konsumsi daging, menciptakan peluang besar untuk pertumbuhan industri pengolahan daging.

Saat ini, hanya ada 64 perusahaan di tanah air yang terlibat dalam industri ini, dengan total tenaga kerja mencapai 25.839 orang.

Namun, masalah konsumsi daging di Indonesia menjadi sorotan, karena angkanya jauh dari standar kesehatan yang disarankan.

Menurut World Cancer Research Fund, aturan konsumsi daging seharusnya tidak lebih dari 50-70 gram per hari atau 350-500 gram per minggu.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 Musim 2023 - 24 pada Pekan ke 24, Pekan Krusial Jelang Rehat dalam Pencoblosan

Namun, rata-rata konsumsi daging sapi atau kerbau di Indonesia hanya sekitar 9 gram per kapita per minggu.

Bandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Indonesia masih tertinggal.

Data dari OECD FAO menunjukkan bahwa konsumsi daging sapi per kapita per tahun di Indonesia adalah 2,25 kilogram, sedangkan di Malaysia mencapai 5,72 kilogram.

Begitu pula dengan konsumsi daging ayam, Indonesia hanya mencapai 8,37 kilogram per kapita per tahun, sementara Malaysia mencapai 50,48 kilogram.

Baca Juga: Mantap! PUPR Bakal Gandeng 50 Perusahaan Asal Finlandia untuk Pembangunan Smart City di IKN

Perhatikan bahwa angka konsumsi daging sapi dan ayam di Indonesia dan Malaysia masih di bawah rata-rata dunia, menciptakan peluang usaha yang besar.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI berupaya mendorong pertumbuhan industri pengolahan daging melalui kebijakan yang mendukung.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyatakan bahwa peningkatan permintaan produk olahan dan rendahnya konsumsi daging di Indonesia menjadi peluang bagi industri pengolahan daging untuk mengembangkan pasar dalam negeri.

Selain itu, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi protein hewani guna mengatasi masalah stunting dan gizi buruk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat