bdadinfo.com

Ditanya Anies Soal Biaya Kuliah yang Mahal, Ganjar Pranowo Ingin Hentikan Liberalisasi Pendidikan di Indonesia - News

Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 3 (Instagram @ganjar_pranowo)

- Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyeruka liberalisasi pendidikan yang terjadi di Perguruan Tinggi harus dihentikan.

Ganjar sampaikan hal ini ketika menjawab pertanyaan dari Capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat acara Debat Capres Terakhir pada Minggu, 4 Februari 2024 malam WIB.

Ganjar menjawab pertanyaan Anies soal fenomena Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mahal dan mahasiswa malah disarankan untuk menggunakan pinjaman online (Pinjol).

Baca Juga: Kejar Target 2024, Sumatera Selatan Gigih Tak Mau Kalah dari Provinsi Lain di Sumatera Soal Pembangunan Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung

"Pertama hentikan liberalisasi pendidikan. Hentikan hari ini. Berikanlah kepada para mahasiswa kita proporsi (UKT) yang benar," kata Ganjar.

"Kenapa Ganjar-Mahfud punya program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana? Agar mereka tidak direpotkan pada persoalan ini," sambungnya.

Lebih lanjut, Ganjar juga mengaku telah berdiskusi dengan para mahasiswa di Yogyakarta.

Baca Juga: Anies Baswedan Menyinggung Ketimpangan jadi Isu yang Sangat Besar di Indonesia Saat Debat Capres Terakhir Pilpres 2024

Diketahui, masalah biaya kuliah merupakan isu utama yang para mahasiswa tersebut soroti.

Ganjarpun ingin kembali mengangkat skema Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI) yang dulu berlaku di era seniornya.

Di mana dalam skema tersebut, mahasiswa mendapat kredit yang sangat murah dari pemerintah untuk membayar biaya kuliah.

Baca Juga: Sebentar Lagi Beres Bos! Sumbar Akhirnya Punya Jalan Tol Termegah, Pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin Kebut-kebutan Mengejar Juli 2024 Finish

Mahaiswa yang menjalani KMI tersebut dapat melunasi biaya pendidikannya setelah mereka lulus kuliah.

"Bayarnya setelah 'panen', ketika apa? ketika lulus. Maka liberalisasi harus dihentikan ini, menurut saya mesti juga diimbangi dengan proporsionalitas kepada mana yang mampu dan mana yang kurang mampu," tegasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat