bdadinfo.com

Lailatur Qadar Dijuluki Sebagai Malam Seribu Bulan Menjelang Akhir Ramadhan, Inilah Fakta yang Perlu Diketahui Secara Keseluruhan - News

Malam Lailatur Qadar

- Tidak terasa telah memasuki pertengahan Bulan Ramadhan, dan tentu lebaran Idul Fitri tinggal beberapa hari lagi sehingga ini merupakan kesempatan yang tidak ingin disia-siakan.

Selama Bulan Ramadhan berlangsung, ada satu momen istimewa yang tentu saja akan diingat bagi kaum Muslim dan Muslimah secara keseluruhan yaitu, Lailatul Qadar.

Lailatur Qadar, merupakan salah satu malam yang sangat penting yang terjadi pada bulan Ramadan, Bahkan dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT telah menetapkan keutamaan malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.

Baca Juga: Video Pengakuan Sopir Truk Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Jadi Sorotan, Netizen Curiga: Mabok Ini Bocah


Lailatul Qadar, terjadi pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan, dan meskipun tanggal tidak diketahui, namun terdapat petunjuk dari Al-Quran dan hadits, yang memberikan informasi tentang tanda-tanda dan keistimewaan malam ini.

Selain membaca tanda-tanda dan berusaha mendapatkan pahala di Momen lailatul qadar, umat Islam juga harus memahami arti dan makna dari lailatul qadar.

Terdapat tiga arti penting dari kata qadar, yang perlu diketahui secara keseluruhan sebagai berikut:

Baca Juga: Deretan Brand Ternama Peserta PEVS 2024, Mulai dari Produsen Kendaraan Listrik Hingga Produk Aftermarket

Pertama, qadar berarti penetapan, sehingga lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia, hal ini dikuatkan oleh penganutnya pada surat Ad-Dukhan ayat 3. Ada juga ulama yang memahami penetapan tersebut dalam batas setahun.

Al-Quran yang turun pada malam lailatul qadar, dapat diartikan bahwa Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi Muhammad SAW, untuk mengajak manusia kepada agama yang benar yang akhirnya akan menetapkan perjalanan bagi sejarah umat manusia, baik individu maupun kelompok.

Kedua, qadar berati kemuliaan, karena Malam tersebut adalah malam mulia yang lebih baik dari lainnya dan sebagai malam turunnya Al-Quran, karena menjadi titik krusial dari segala kemuliaan yang dapat diraih.

Kata qadar, yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-Anam yang berbicara tentang kaum musyrik:

Baca Juga: Cari Tahu 4 Keistimewaan Malam Nuzulul Qur'an, Merenungi Kehadiran Wahyu Ilahi di Bulan Ramadan Penuh Berkah!

"Mereka tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak akan menurunkan sesuatu kepada manusia".

Ketiga, qadar berarti sempit, karena banyaknya malaikat yang datang ke bumi sehingga mereka saling berhimpitan, seperti yang dikatakan dalam Surat Al-Qadar :

"Pada malam itu, turunlah malikat dan Jibril dengan izin Tuhan untuk mengatur segala urusan."

Kata qadar, yang berarti sempit digunakan oleh Al-Qur’an antara lain dalam ayat ke 26 Surat Ar-Radu yang berbunyi: 

"Allah melapangkan rezeki, bagi yang dikehendaki dan mempersempit bagi yang dikehendaki".

Baca Juga: Mau Mudik Hemat? Cek Daftar Tol JTTS yang Beroperasi Saat Mudik Lebaran Idul Fitri Beserta Harga Terlengkap Biaya Tarif Melintas: Lampung-Aceh!

Pada malam Lailatul Qadar, umat Muslim disarankan untuk melakukan ibadah dan memperbanyak amalan kebaikan seperti shalat malam, membaca Al-Quran, berdzikir, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama.

Datangnya malam laitul Qadar memang tidak ada seorang yang dapat mengetahui, entah itu tanda-tanda malam lailatul qadar seperti membekunya air, heningnya malam, dan menunduknya pepohonan?

Menanggapi hal tersebut, bahwa seorang muslim wajib untuk mengimani pada malam lailatul qadar berdasarkan dari Al-Qur’an bahwa:

Baca Juga: Kejaksaan Agung Menetapkan Harvey Moeis, Suami Artis Sandra Dewi, sebagai Tersangka Kasus Korupsi, Cek Kronologisnya!


“Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (dari Surat Al-Qadr ayat 1), dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (dari surat Ad-Dukhan ayat 3).

Menurut pendapat dari Ibnu Hajar Al-Asqalani (1372 - 1449 M), Salah satu ulama hadits terkemuka dari mazhab Syafi’i dalam Fathul Bari menyebutkan ada 45 pendapat soal ketetapan waktu malam Lailatul Qadar.

Berdasarkan 45 pendapat tersebut, yang paling unggul adalah tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadan, dan harus dilakukan secara konsisten dan tepat waktu.

Itulah makna dari Lailatur Qadar yang dianggap sebagai "Malam Seribu Bulan", ada banyak hal yang bisa dipelajari selama bulan Ramadhan berlangsung, untuk bisa dipertahankan hingga Ramadhan yang akan datang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat