- Dalam sidang lanjutan kasus sengketa hasil Pemilu 2024 yang menggugat atas pemenangan paslon nomor urut 02, Prabowo - Gibran. Tim Amin dibantu oleh lawyer Bambang Widjojanto.
Sosok Bambang Widjojanto adalah pengacara yang saat ini membela paslon 01 Anies - Muhaimin yang menggugat hasil pilpres 2024.
Ditengah-tengah persidangan hasil pemilu 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari Kamis, 4 April 2024 terjadi percekcokan dan aksi walk out dari anggota kuasa hukum timnas Amin yakni Bambang Widjojanto.
Baca Juga: Hadiri Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, 4 Menteri Jelaskan Penyaluran Bansos Tak Terkait Pemilu
BW sapaan akrabnya melakukan aksi tersebut dilatarbelakangi adanya saksi ahli dari pihak 02 yang akan memberikan keterangannya di sidang perselisihan hasil pemilu tersebut, yaitu Edward Omar Sharif Hiariej atau yang sering disebut Eddy Hiariej.
Dilansir dari akun Twitter/X @NarasiNewsroom menjelaskan bahwa Bambang Widjojanto menyatakan keberatan atas kehadiran Eddy Hiariej sebagai saksi Ahli di persidangan hasil pilpres 2024 karena menganggap bahwa Eddy sedang terjerat kasus korupsi dan sebaiknya tidak hadir sebagai saksi Ahli 02.
Meskipun BW telah mengajukan keberatan, namun Majelis Hakim tetap melanjutkan persidangan dan mendapatkan keterangan dari Eddy Hiariej sebagai saksi ahli.
Baca Juga: Semakin Panas! Kader Gerindra Sumut Sebut Maruli Jangan Tebar Fitnah dan Hoax Di Sidang MK
Disaat yang sama, BW akhirnya melakukan walk out dengan izin kepada Majelis Hakim dan keluar dari ruangan sidang di MK.
Eddy Hiariej juga menanggapi perihal dugaan dirinya terlibat korupsi seperti yang dijelaskan BW, ia mengaku bahwa status tersangkanya tidak sah sesuai dengan putusan praperadilan PN Jakarta Selatan pada 30 Januari 2024.
Dengan aksi BW yang walk out dari sidang sengketa pemilu 2024 membuat heboh warganet, ada beragam reaksi dari netizen yang menyaksikan kisruh putusan hasil pilpres 2024.
Tim hukum Amin sendiri yang diketuai oleh Yusuf Amir dan Hamdan Zoelva serta para pengacara dan kuasa hukum ternama di Indonesia termasuk BW yang bergabung untuk menggugat hasil KPU yang mengumumkan paslon 02 memenangkan pilpres tahun 2024.***