- Jalan tol dan arteri merupakan dua jalur utama perjalanan darat yang mendapat perhatian khusus dari Kementerian Perhubungan.
Tentu saja, perhatian ini diberikan dari tahun ke tahun secara tradisi sebagai mandat koordinator perjalanan mudik Lebaran.
Staf Khusus Menteri Perhubungan dan Jubir Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mendasarkan riset bersama BPS (Badan Pusat Statistik), Kemenkominfo, media, dan Kemenhub.
Dalam riset tersebut, menjaring 42 ribu responden dengan hasil 56 persen pemudik memilih jalur darat untuk pulang kampung.
Secara rutin, pemerintah menggelar riset agar dapat mengantisipasi serta mempersiapkan diri dalam menghadapi lonjakan arus pergerakan manusia.
Dalam riset yang telah diumumkan itu, diprediksi ada 26 juta orang yang akan mudik.
Baca Juga: Sebelum Tutup Usia, Babe Cabita Diketahui Mengidap Penyakit Langka Anemia Aplastik, Apa Itu?
Sementara itu, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-2 lebaran dan puncak arus balik pada H+3 lebaran.
Dalam FMB 9, anggota BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), Tulus Abadi mengingatkan agar pemudik yang menggunakan tol untuk memperhatikan kecukupan saldo tol.
BPJT mencatat, saat Nataru kemarin, sekitar 28 ribu pengemudi mengalami ketidakcukupan saldo tol yang menjadi salah satu faktor kemacetan.
Baca Juga: Babe Cabita Tutup Usia Sehari Menjelang Idulfitri, Bagaimana Zakat Fitrahnya?
Namun, BPJT juga mengimbau agar masyarakat untuk mempertimbangkan menggunakan jalan arteri sebagai alternatif, khususnya saat puncak arus mudik.
Tujuannya agar tidak terjadi kepadatan serta penumpukan di jalan tol sehingga mudik dapat dijalani dengan nyaman.
Selain itu, BPJT menekankan agar masyarakat untuk memperhatikan keselamatan, salah satunya kelayakan kendaraan dan kondisi pengemudi.