- Serangan ke pangkalan militer dan fasilitas nuklir Iran di Kota Isfahan masih menjadi misteri, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Israel maupun Iran terkait serangan tersebut.
Pada Kamis 18 April terdengar suara ledakan di wilayah Isfahan dekat pangkalan militer dan fasilitas nuklir Iran, banyak pihak menyebut Israel melakukan serangan balasan terhadap Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian tidak mau menyebut jika Israel di balik serangan tersebut.
Baca Juga: Capai Rp249 Miliar, Kementerian PUPR Tunjuk Wika Bangun Pusat Olahraga Baru di Cibubur
Amir justru mencemooh jika serangan ke kota Isfahan merupakan serangan kecil dan menggunakan senjata yang lebih mirip mainan anak-anak.
"Lebih seperti mainan yang dimainkan oleh anak-anak kita," ungkap amir dikutip dari skynews.com.
Amir Abdollahian mengatakan Iran masih menyelidiki serangan ke kota Isfahan yang dekat dengan pangkalan militer dan fasilitas nuklir.
Baca Juga: Perjuangan RA Kartini Diabadikan dalam Lagu Berjudul 'Ibu Kita Kartini' Berikut Makna dan Liriknya
Banyak pihak menduga Israel di belakang penyerangan tersebut, jika benar Israel Iran tentu akan merespon kembali.
"Tetapi jika tidak, maka kita sudah selesai. Kita sudah menyimpulkan," ucap Amir.
Sebelum kejadian di kota Isfahan, Iran menyerang Israel dengan menggunakan 300 drone dan rudal ke wilayah Tel Aviv dan Jerusalem.
Baca Juga: Ruben Onsu Setahun Tak Tegur Sapa dengan Jordi Onsu, Akui Ada Rasa Sakit Hati
Penyerangan Iran dilakukan sebagai upaya membela diri karena Israel menyerang Gedung konsulat Iran di Damaskus Suria pada 1 April 2024 dan menewaskan pejabat tinggi militer Muhammad Reza Zahedi Komandan Pasukan Al Quds.
Iran berjanji membalas serang udara yang dilakukan Israel, dua hari sebelum penyerangan, Iran berjanji kan menyerang Israel dalam kurun waktu 48 jam.