- Kondisi dan situasi di Timur Tengah membuat Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI siap siaga dan terus memantau dengan seksama pasca serangan yang dilakukan oleh Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
Tidak berhenti di situ, eskalasi kondisi juga terus terjadi setelah Iran melakukan serangan balasan ke Israel.
Berdasarkan kondisi genting tersebut, beberapa negara di Timur Tengah segera melakukan pembatasan dan penutupan wilayah udara.
Pembatasan dan penutupan beberapa wilayah udara ini tentu saja berpengaruh ke jadwal penerbangan domestik dan internasional.
Koordinasi intensif antara pemerintah pusat dengan KBRI Amman dan KBRI Tehran dan Perwakilan RI lainnya di Timur Tengah dilakukan untuk terus memantau kondisi negara negara berkaitan termasuk situasi para WNI yang tinggal di kawasan tersebut.
Berdasarkan informasi dari laman resmi kemlu.go.id, KBRI Amman telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang tinggal di Israel.
Melalui kabar yang diterima, KBRI Amman memastikan bahwa 115 WNI yang berada di Israel dan mayoritas di Yerusalem, Tel Aviv dan Arava juga dalam kondisi yang aman.
Hingga saat ini tidak ada informasi terkait WNI yang terdampak dalam serangan balasan Iran ke Israel pada tanggal 14 April 2024 kemarin.
Sedangkan di wilayah terpisah, KBRI Tehran terus memantau dan mencatat bahwa sejauh ini 376 WNI yang mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa di kota Qom tetap dalam kondisi aman.
Dikutip dari website Kementerian Luar Negeri, kemlu.go.id menyampaikan beberapa imbauan yang berisikan tentang penundaan kegiatan perjalan menuju daerah konflik dan zona bahaya.
Kementerian Luar Negeri RI juga menyarankan bagi WNI yang belum melaporkan diri untuk segera menghubungi Perwakilan RI di wilayah terdekat atau dengan cara online melalui, peduliwni.kemlu.go.id.