- Salah satu proyek pembangunan infrastruktur sensasional hadir di Indonesia.
Pembangunan jalan tol tersebut diketahui memiliki panjang lintasan 10,64 kilometer dan berada di atas laut.
Menariknya, pembangunan jalan tol di atas laut ini juga dilakukan dengan menggunakan matras bambu dalam konstruksinya.
Adapun jalan to yang dibangun di atas laut menggunakan bambu dalam konstruksinya tersebut adalah proyek seksi 1 (satu) Jalan Tol Semarang Sayung sepanjang 10,64.
Pembangunan Seksi satu Jalan Tol Semarang Sayung ini terbagi menjadi 3 (tiga) paket yang saat ini dalam tahap konstruksi dengan progres fisik secara keseluruhan mencapai 9,25 persen.
Pembangunan Jalan Tol Semarang Sayung yang berada di atas laut dan menggunakan bambu ini ditargetkan konstruksi dari keseluruhan paket tersebut rampung pada Februari tahun 2027 mendatang.
Pengerjaan konstruksi pada paket 1B yang berada di atas laut sepanjang kurang lebih 10 Km menggunakan matras bambu sebagai pondasi ini memerlukan sekitar 10 juta batang bambu.
Penggunaan matras bambu tidak hanya berfungsi sebagai pondasi tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem laut.
Bambu yang telah digunakan sebagai matras nantinya akan terendam dan akan menjadi bagian dari terumbu karang, sekaligus menambah kekuatan struktural di bawah air.
10 Juta bambu tersebut dianyam oleh 1500 pekerja terampil. Ribuan pekerja dikerahkan untuk menyukseskan pembangunan proyek jalan tol di atas laut ini.
Berbicara mengenai pekerja dalam konstruksi jalan tol, hal serupa juga sedang dialami oleh salah satu proyek jalan tol yang ada di Pulau Sumatera.