bdadinfo.com

Seruan ‘All Eyes on Rafah’ Ramai Digaungkan di Media Sosial, Ini Arti dan Asal Muasalnya - News

Arti dan asal muasal seruan All Eyes on Rafah

SeruanAll Eyes on Rafah” kini tengah ramai digaungkan oleh dunia melalui jagat maya, seperti platform Instagram, X, hingga TikTok.

Berbagai postingan “All Eyes on Rafah” yang dilakukan secara masif oleh warganet ini gencar dibagikan dalam bentuk tagar maupun gambar.

“All Eyes on Rafah” yang diterjemahkan ke dalam bahasa memiliki arti “Semua Mata Tertuju ke Rafah” ini mengisyaratkan bahwa dunia kini sedang memusatkan perhatiannya ke Rafah, sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina.

Baca Juga: Juni 2024 Menanti Anda dengan Penuh Keceriaan! Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama untuk Momen Tak Terlupakan Bersama Keluarga Tercinta

Rafah yang semula menjadi daerah yang aman bagi para pengungsi (warga Gaza) untuk berlindung, kini tak lagi aman pasca dibombardirnya kawasan tersebut melalui serangan udara yang dilakukan Israel pada Minggu, 26 Mei 2024.

Kalimat “All Eyes on Rafah” sendiri bukan hanya sekadar kalimat biasa, melainkan secara harfiah dimaksudkan sebagai panggilan kemanusiaan atas tragedi yang terjadi di Rafah.

Seruan yang hadir setelah tragedi Rafah ini juga memiliki maksud lain, yakni sebagai permintaan bagi seluruh dunia, khususnya para pengamat untuk tidak berpaling dari tragedi tersebut.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris English for Change Kelas 11 Halaman 193 194 Kurikulum Merdeka: Superlatives Grammar

Dilansir melalui laman Forbes, adapun asal muasal munculnya kalimat “All Eyes on Rafah” tampaknya berasal dari komentar Rick Peeperkorn.

Rick Peeperkorn adalah seorang Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di World Health Organization’s (WHO), yang pada Februari lalu sempat mengatakan kalimat “All Eyes Are on Rafah”.

Kalimat itu ia keluarkan beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dibuatnya rencana evakuasi ke kota Rafah.

Baca Juga: Kabar Duka! Dua Bandar Udara Internasional di Jawa Tengah Kena Coret Statusnya, Wisatawan Mancanegara Bingung dan Pariwisata Jateng Tercancam Bangkrut

Perintah atas rencana tersebut disampaikan Netanyahu menjelang serangan yang direncanakan untuk melenyapkan apa yang diklaim dirinya sebagai benteng terakhir Hamas yang tersisa.

Selanjutnya mengenai seruan ini, beberapa dari organisasi dan kelompok, seperti Save the Children, Oxfam, Americans for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace dan Palestine Solidarity Campaign, kemudian mengulangi seruan “All Eyes on Rafah”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat