- Perairan Sungai Citarum di Blok Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat menerima banjir kiriman namun bukan air, melainkan limbah sampah.
Banjir limbah sampah kiriman tersebut berasal dari Cekungan Bandung, pada Selasa, 11 Juni 2024.
Volume sampah yang mengalir dan tertahan di Sungai Citarum blok Desa Selacau ini dipastikan mencapai 100 ton lebih.
Baca Juga: Menjawab Segala Keraguan dan Ketakutan Mobil Listrik, Minim Peminat Namun Memiliki Potensi Besar
Dilansir dari berbagai sumber, pada 12 Juni 2024, Bagian Sungai Citarum yang berada di bawah Jembatan BBS Batujajar tidak lagi air yang mengalir.
Hal tersebut disebabkan seluruh permukaannya dihadiri aneka jenis sampah plastik dan eceng gondok yang mengapung.
Situasi ini seperti bak TPA raksaksa, namun bedanya ini ada di air tepatnya di Sungai Citarum.
Area yang tertutup sampah ini mempunyai panjang kurang lebih 3 kilometer dengan lebar sungai 60 meter.Jika dihitung pakai densitas air 0,47 kilogram per meter kubik.
"Kurang lebihnya jika dihitung dalam tonase (sampah) kalaupun tidak sama mungkin mencapai sekitar 100 sampai 200 ton," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Prima Mayaningtyas.
Sampah tersebut berasal dari aktivitas rumah tangga masyarakat sekitar cekungan Bandung.
Mereka membuang sampah dengan sembarangan dan masuk ke DAS Citarum, kemudian ditambah hujan deras membuat sampah itu terbawa arus dan tertahan di blok Selacau Batujajar.
"Tindakan dari Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung nantinya akan dipetakan dam dimintai titik-titik krusial untuk penanganan kabupaten/kota masing-masing sehingga tidak terulang kembali," tambah Prima.
Baca Juga: Segera Diresmikan Jokowi Tahun ini, Sulawesi Tengah Siap Punya Bandara Baru Senilai Rp276 Miliar