- Rancangan proyek raksasa Ibu Kota Nusantara yang menjadi sorotan khalayak termasuk salah satu Kader DPC GMNI Kota Samarinda.
Proyek Raksasa yang tengah dikebut oleh Pemerintah kini adalah Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
IKN yang hangat jadi perbincangan oleh khalayak luas, sehingga tak jarang menuai pro kontra.
Pasalnya IKN adalah upaya pemerintah yang katanya mengusung Pembangunan ekonomi inklusif.
Dengan tujuan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru, sehingga pembangunan dan perekonomian tak lagi berpusat di Jawa saja.
Menariknya, IKN hadir dengan membawa symbol identitas bangsa, green economy, green energy dan smart transportation.
Baca Juga: Sawahlunto Bersatu Menghadapi Bencana, Cepat Tanggap Atasi Banjir dan Longsor
Smart transportation dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia.
Jika dilihat dari Sejarah, cikal bakal IKN yang nantinya terletak di Benua Etam yaitu Kalimantan Timur sudah digagas sejak tahun 1957, tepatnya pada era Soekarno.
Tahun 1957, Soekarno yang merupakan presiden pertama Indonesia menggagas agar Ibu Kota yang saat itu terletak di Jakarta.
Dari Jakarta dipindahkan ke Kalimantan Tengan yaitu Palangkaraya.
Presiden SBY menawarkan apakah Jakarta tetap sebagai ibu kota atau memindahkan pusat pemerintahan keluar Jakarta di tahun 2013.