- Indonesia lagi-lagi berpartisipasi pada pameran Global Sourcing Expo (GSE) Australia 2024 yang digelar di International Convention Centre (ICC), Sydney, Australia.
Pameran tersebut menampilkan tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, dan produk kulit yang berlangsung 12-14 Juni 2024 dan diselenggarakan di dua kota berbeda, Sydney dan Melbourne.
Dilansir dari kemendag.go.id, pada 22 Juni 2024, “Tahun ini Indonesia kembali berpartisipasi di GSE Australia 2024 dan berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 3,2 juta atau senilai dengan Rp51,2 miliar," ucap Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Dewi Rokhayati di Jakarta.
GSE Australia 2024 sendiri merupakan ajang promosi yang diharapkan memberikan peluang bagi eksportir TPT, alas kaki,dan produk kulit dalam menjangkau pasar internasional.
Paviliun Indonesia dibuka pada 12 Juni 2024 yang mengusung produk dengan konsep sustainability, fashionable, dan kearifan lokal dengan tetap menyesuaikan selera pasar. Produk yang ditampilkan yaitu produk tekstil, alas kaki dan produk kulit unggulan dari 11 eksportir.
Sementara produk Indonesia yang diminati ketika pameran ini berlangsung antara lain tas dan aksesoris dari kulit, tekstil dan pakaian siap pakai, serta alas kaki yang berbehan terurai hayati (biodegradable).
Dewi juga mengungkapkan, saat hari pertama pameran berlangsung tercatat kesepakatan dagang antara pelaku usaha Indonesia dengan buyer Australia yang bernilai USD 1,2 juta atau sekitar Rp19,2 miliar.
Produk yang disepakati berupa produk alas kaki berbahan terurai hayati, tas, dan aksesoris dari kulit.
“Peluang ekspor produk tekstil, alas kaki,dan produk kulit asal Indonesia ke Australia masih cukup menjanjikan. Mengingat hingga 2028 mendatang, pendapatan industri TPT diproyeksikan tumbuh 2,5 persen. Produk alas kaki diproyeksikan tumbuh 2,4 persen dan produk kulit 2,6 persen. Kami yakini keikutsertaan Indonesia ke GSE Australia 2024 merupakan pilihan yang tepat dalam merespon peluang pasar dimaksud,” ucap Dewi.
Peningkatan hubungan dagang para pelaku usaha antara dua negara diharapkan bisa berjalan terus hingga berkontribusi terhadap peningkatan kinerja perdagangan Indonesia-Australia.
Kedua negara mencatat kinerja perdagangan terus menunjukkan tren positif dalam kurun lima tahun terakhir sebesar 16,78 persen.
Atase Perdagangan Canberra, Agung Haris Setiawan juga menambahkan bahwa partisipasi Indonesia pada GSE 2024 merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan perjanjian dagang Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA).