– Hacker yang meretas Pusat Data Nasional Indonesia meminta uang tebusan sebesar Rp 131 Miliar.
Pada postingan akun TikTok @lordgilaxg menunjukan pada foto tentang pemberitaan hacker yang meretas Pusat Data Nasional Indonesia yang diunggah lewat akun instagram @folkative.
Saat ini pemerintah mengambil keputusan untuk memperbaiki data pusat dan tidak akan membayar uang yang diminta kepada peretas.
Akun instagram @folkative menurut dengan caption yang sudah diterjemahkan “Seorang hacker yang meretas Pusat Data Nasional meminta uang sebesar Rp 131 miliar. Pemerintah memastikan data warga tidak akan bocor dari peretasan ini dan data warga akan tetap aman. Lebih lanjut, pemerintah juga menegaskan bahwa mereka tidak akan membayar sejumlah uang yang diminta kepada peretas dan kini mengambil tindakan untuk memperbaiki pusat data. Bagaimana menurutmu?,” tulis akun instagram @folkative yang sudah diterjemahkan lewat Bahasa Indonesia.
Lalu akun instagram @lordgilaxg menghubungkan dengan Anies Baswedan saat debat pilpres 2024 sebelumnya.
Menurutnya, data yang meretas Pusat Data Nasional tersebut merupakan sebuah ancaman yang paling besar dan nyata.
“Remember Anies said di debat pilpres 2024,” tulis akun tiktok @lordgilaxg (6/28/2024)
"Ketika anggaran yang begitu besar justru tidak dialokasikan untuk ancaman yang paling modern, ini adalah ancaman yang paling nyata," lanjutnya.
Mengetahui berita tersebut banyak komentar netizen juga yang sependapat dan menilai omongan Anies Baswedan saat pilpres 2024 sebelumnya.
“Orang awam taunya pertahanan itu senjata/alat perang jadi bagus menteri nya Tentara, padahal pertahanan lebih dari sekedar itu pertahanan banyak aspek yang luput dari kementerian pertahanan,” tulis @M.Arjuna Ramadan.
“Kak liat berita terbaru deh masa keamanan negara cuman pake windows defender,” tulis @LeeHyeran621.
“Pak Anies kaya punya indra keenam yng beliau bilang kejadian trus Ndak lama lagi untuk membuktikannya,” tulis @ Heriyanto@81.