- Pembangunan rigid beton Jalan Tol Bayung Lencir Tempino Jambi Seksi 3 sedikit lagi bisa digunakan. Diketahui, pembangunan jalan tol pertama di Jambi ini targetnya selesai Agustus 2024 nanti.
Dilansir dari berbagai sumber, pada 3 Juli 2024, Benny Christiawan selaku Kepala Setker Jalan Bebas Hambatan Jambi menyatakan bahwa pembangunan rigid beton jalan tol Jambi sudah terselesaikan sepanjang 11,8 km dari total 13,8 km.
"Sisa pekerjaan yang belum diselesaikan itu ada di Simpang Sebidang yang memiliki panjang 800 meter, kemudian di interchange dan STA 141 sekitar 1,1 km," jelas Benny.
Baca Juga: Mengenal Sosok Heddy Lugito, Ketua DKPP yang Terlibat dalam Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asyari
Ia menyampaikan progres pengerjaan jalan tol seksi tiga Bayung Lencir-Tempino sudah capai 85,4 persen.
"Jadi mamang ada mundur dari target yang ditetapkan yaitu 30 Juni menjadi 31 Agustus sesuai dengan addendum terbaru," tambahnya.
Benny menyebutkan bahwa target ini terlambat dikarenakan masalah pembebasan lahan yang sebelumnya dari kontraktor untuk dibebaskan paling lambat akhir 2023 lalu.
Secara bertahap, baru bisa selesai sebagian pada bulan Juni lalu. Pembebasan lahan tambahan seluas 6,5 hektar atau sekitar 105 bidang tanah dan kini masih tersisa lima bidang yang dititipkan ke pengadilan.
Ia juga menambahkan kalau jalan tol selesai maka untuk pengoperasiannya harus melalui uji layak fungsi terlebih dahulu dari Kementerian Perhubungan, Korlantas, dan Kementerian PUPR.
Pengujian tersebut akan dilakukan agar memastikan jalan sudah layak untuk beroperasi, kemudian setelah mendapatkan setifikat uji layak fungsi baru dilakukan peresmian dan pengoperasian.
Untuk seksi tiga Bayung Lencir-Tempino ini mempunyai panjang 33 kilometer. Progres fisik keseluruhan dari Jalan Tol Bayung Lencir Tempino dibagi menjadi tiga paket pekerjaan.
Paket 1 dibangun sepanjang 7,6 km dan nilai kontraknya capai Rp1,6 triliun dan kini progres fisiknya sudah mencapai 83,85 persen. Penyedia jasanya ialah PT.Waskita Karya, PT Jaya Konstruksi, dan PT Adhi Karya.
Kemudian untuk paket 2, memiliki panjang 11 km dengan nilai kontrak mencapai Rp1,3 triliun dan progres fisiknya sudah capai 81,43 persen. Penyedia jasanya yakni PT PP dan PT Nindya Karya.