bdadinfo.com

Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Ancaman Perang Generasi V - News

Ketua MPR RI sekaligus Waketum Golkar Bambang Soesatyo mengingatkan ancaman perang generasi lima.

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Alumni Lemhannas KSA XIII tahun 2005 Bambang Soesatyo mengingatkan kebijakan pertahanan dan keamanan negara pasca perang dingin tidak lagi berfokus pada isu persaingan ideologis blok barat dan timur.

Arus demokratisasi dan interdependensi, serta isu lingkungan turut memegang peranan penting dalam mengubah pola interaksi antar negara.

Di mana semuanya terangkai dalam konstruksi globalisasi sebagai impuls utamanya.

Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Kembali Maju Sebagai Caleg DPR RI di Daerah Pemilihan 7 Jawa Tengah

"Perubahan fokus isu secara signifikan mengubah peta geopolitik dan geostrategi hampir di seluruh kawasan. Diikuti instabilitas yang potensial menjadi ancaman bagi eksistensi sebuah negara. Kondisi tersebut memaksa seluruh negara untuk menata ulang sistem keamanannya. Isu keamanan menjadi lebih komprehensif dan berorientasi global," ujar Bamsoet usai menghadiri Peluncuran 58 Judul Buku Dalam Rangka Hari Jadi ke-58 Lemhannas di Jakarta, Sabtu (20/5/23).

Dua judul buku yang diluncurkan diantaranya buku 'Indonesia Menghadapi Geo V' karya Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dan buku 'Geopolitik Bung Karno' karya Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Hadir antara lain Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Menkopolhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna Laoly, MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas, Menhub Budi Karya Sumadi serta Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menuturkan, saat ini dunia sedang menghadapi perang generasi kelima (G-V) berupa peperangan siber dan informasi.

Baca Juga: Halal Bihalal Pimpinan MPR RI bersama Pegawai Sekjen, Bamsoet Ingatkan Netralitas ASN di Jelang Pemilu

Sebagaimana diketahui, evolusi peperangan dunia sudah melalui lima generasi. Pada perang generasi pertama, dunia dihadapkan pada peperangan padat manusia, seperti pada saat penjajahan kolonial.

Perang generasi 2 dihadapkan pada manuver dan tembakan serta alat berat militer lainnya, seperti terjadi pada Perang Dunia I dan II.

Perang generasi 3 dihadapkan pada padat teknologi seperti yang terjadi pada perang Teluk. Sementara pada perang generasi 4 berupa Peperangan Asimetris dengan menggunakan kekuatan non militer.

"Bangsa Indonesia harus siap menghadapi berbagai tantangan dunia digital, seperti Metaverse yang dapat mengancam keamanan, pertahanan, dan kedaulatan Indonesia. Karena itu, sangat penting bagi aparat keamanan untuk dapat menguasai artificial intelligence, cloud computing, hingga blockchain. Terlebih, dunia saat ini sedang menghadapi perang generasi kelima berupa peperangan siber dan informasi di dunia digital atau yang dikenal juga dengan cyber warfare," kata Bamsoet.

Baca Juga: Pimpin Rapim MPR RI, Bamsoet Dorong Badan Pengkajian Selesaikan Kajian Utusan Golongan hingga Ketetapan MPR RI

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat