bdadinfo.com

Hacker Bjorka Kembali Berulah! Kini 34 Juta Data Paspor Indonesia Bocor dan Diobral Murah - News

Hacker Bjorka retas 34 juta data Paspor Indonesia  (Twitter/@secgron)

 - Hacker Bjorka kembali menuai sorotan usai diduga meretas 34 juta data paspor Indonesia.

Bjorka diduga menjual data paspor Indonesia esia itu dengan harga 10.000 dollar atau Rp150 juta saja.

Informasi peretasan data paspor oleh Hacker Bjorka ini pertama kali dibagikan oleh cyber security consultant sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto melalui akun Twitter pribadinya @secgron.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru PT Astra Group dan PT AHM, Buruan Syarat Cuma SMA atau SMK Doang Cek Di Sini

Pada postingan tersebut, ia mengatakan bahwa saat ini terdapat 34 juta data paspor yang baru saja bocor dan diperjualbelikan oleh hacker Bjorka.

Dengan nada sarkas, ia berkata "Buat yang udah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan & diperjualbelikan."

Ia juga menjelaskan bahwa data paspor Indonesia yang bocor tersebut meliputi nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Kemenag Buka 1.000 Kuota Beasiswa S1 dan S2 bagi Santri Berprestasi Tahun 2023, Simak Cara Pendaftarannya

Teguh pun mengeluhkan kinerja Kementerian Kominfo serta Badan Siber dan Sandi Negara atas kebocoran data paspor tersebut.

"Ini @kemkominfo sama @BSSN_RI selama ini ngapain aja ya?" ucap Teguh.

Secara lebih lanjut, Teguh menjelaskan bahwa hacker Bjorka yang diduga menjadi pelaku peretasan data paspor ini memberikan sampel sebanyak satu juta data.

Baca Juga: Agar Terhindar dari Produk Ilegal yang Berbahaya, Begini Cara Cek Produk Obat dan Makanan Menurut BPOM

Ia menduga, bahwa data sampel yang diberikan tersebut terlihat valid dengan timestamp antara tahun 2009-2020.

"Di portal tersebut pelaku juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data. Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Timestampnya dari tahun 2009 - 2020", jelas Teguh.

Mendengar kabar tersebut, warganet ikut angkat komentar dan menyesali terjadinya dugaan peretasan ini. Banyak juga dari mereka yany menyebut bahwa Indonesia adalah negara open source karena data seperti ini bisa bocor dan dijual oleh hacker.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat