– Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menambah jumlah penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) di sejumlah lampu lalu lintas persimpangan jalan di Jakarta.
Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, penggunaan teknologi AI akan dapat mengidentifikasi kemacetan di titik tertentu untuk bisa dilakukan intervensi dalam upaya mengurangi kemacetan.
“Sistemnya dihitung berdasarkan kepadatan (lalu lintas), kalau sedang padat maka lampu hijaunya dipercepat dan sebaliknya,” katan Pj. Heru dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 4 Juli 2023.
Penggunaan teknologi tersebut merupakan bagian dari sistem pemantauan lalu lintas bertajuk Network Operation Centre (NOC) Intelligent Traffict light System (ITS).
Sejak April 2023, sistem tersebut telah diaplikasikan dan hasilnya adalah dapat memperlihatkan efisiensi dari sisi pengurangan kendaraan di sekitar 20 titik persimpangan yang dipasang.
Pj. Heru menjelaskan sistem tersebut akan mempermudah pantauan kemacetan dan memperlancar lalu lintas.
”Sehingga terpantau terdapat efisiensi (pengurangan antrean) sekitar 20 persen,” katanya.
Sebelum menggunakan teknologi AI, kemacetan diurai secara manual dengan menerjunkan petugas ke lapangan untuk melakukan pengaturan lalu lintas.
Namun, pengaplikasian teknologi AI pada lampu lintas menjadikan identifikasi kemacetan dilakukan secara real time.
Lama waktu lampu lalu lintas bisa diatur sesuai dengan melihat kepadatan kendaraan di persimpangan.
“Berapa waktu (lampu) hijau yang dibutuhkan untuk setiap titik persimpangan agar kendaraan yang melintas dalam periode waktu tertentu keseluruhannya bisa melintas," ujar Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo.
Pemprov DKI Jakarta berencana untuk menambah jumlah lalu lalu lintas dengan teknologi AI di 40 simpang jalan pada tahun ini.