bdadinfo.com

Penemu Nikuba dengan Harga Rp15 Miliar, Aryanto Misel Kecewa dengan Hasil Kunjungan ke Italia - News

Aryanto Misel, penemu Nikuba seharga Rp15 miliar (Facebook.com/ Aryanto Misel)

- Seorang penemu bernama Aryanto Misel (68) mengambil keputusan mengejutkan setelah pulang dari Italia. Setelah tiba di Indonesia dan kembali ke tempat tinggalnya di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Aryanto Misel memutuskan untuk menjual teknologi yang disebut nikuba (niku banyu) atau air.

Nikuba adalah sebuah alat yang dirancang oleh Aryanto Misel yang mampu menggunakan air mineral murni yang telah dipisahkan dari kandungan logamnya sebagai bahan bakar mesin (BBM). Melalui teknologi nikuba ini, air diubah menjadi hidrogen yang dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan motor dan mobil.

Meskipun teknologinya sama, nikuba yang digunakan untuk mobil berbeda dengan yang digunakan untuk sepeda motor. Keputusan untuk menjual teknologi nikuba ini diambil setelah melalui rapat keluarga.

Baca Juga: Rekap BRI Liga 1 2023/2024 Pekan Kedua: RANS Nusantara 'Kedinginan' di Puncak, Bali United di Zona Degradasi

Dalam usianya yang tidak lagi muda, Aryanto Misel memandang opsi menjual teknologi nikuba sebagai pilihan yang tepat. Setelah itu, ia tidak lagi mengharapkan royalti, hak cipta, dan keuntungan dari produksi nikuba secara massal.

Semua hak tersebut akan menjadi milik pihak atau perusahaan yang membeli teknologi tersebut. Meski begitu, Aryanto Misel akan tetap mendukung pengembangan nikuba hingga mencapai kesuksesan.

Ia merasa bahwa selama ini banyak pihak yang memaksa dirinya untuk membongkar formula di balik kesuksesan nikuba dalam mengubah air menjadi hidrogen untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Namun, Aryanto Misel, penemu nikuba (68 tahun), mengakui bahwa hasil kunjungannya ke Italia beberapa waktu lalu tidak sesuai harapan.

Baca Juga: JRMK Puji Kinerja Anies Baswedan selama Menjabat sebagai Gubernur: Rakyat Bisa Dialog Dua arah

Ia diminta untuk membuka formula nikuba tanpa mendapatkan kompensasi atas kerja kerasnya. Sebelum berangkat ke Italia untuk mentransfer teknologi, Aryanto Misel sebenarnya telah dijanjikan akan diberikan kompensasi, namun kenyataannya tidak terjadi.

Oleh karena itu, ia merasa kecewa dengan permintaan tersebut dan merasa tidak adil karena telah bekerja keras dalam mengembangkan formula senyawa kimia dalam nikuba.

"Kini, saya rasa pergi ke Italia, nyatanya tidak sesuai dengan harapanku. Bahkan, andai ku tahu akan seperti ini, aku tak perlu pergi jauh-jauh," kata Aryanto Misel.

Aryanto Misel menceritakan bahwa perjalanannya ke Italia dimulai ketika seorang kenalannya dari DKI Jakarta mengajaknya bersama perwakilan dari perusahaan yang memproduksi peralatan elektronik untuk mobil-mobil terkenal seperti Ferrari, Lamborghini, dan sebagainya. Menariknya, semua biaya perjalanan, termasuk transportasi dan makan minum, ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan Italia tersebut.

Namun, dalam pertemuan dengan perwakilan dari perusahaan otomotif terkenal tersebut, Aryanto diminta untuk mengungkapkan formula Nikuba tanpa membahas tentang kompensasi, yang membuatnya merasa tidak setuju.

"Apabila diminta untuk mengungkapkan rahasia formula, saya menganggap penting adanya kompensasi yang pantas. Sebab, selama lima hingga enam tahun saya telah melakukan riset pada Nikuba ini, dan tentu saja tidak dengan tangan hampa," kata Aryanto Misel.

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Pelaku Begal di Medan, Bobby Nasution: Pelaku Kejahatan Tidak Punya Tempat!

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat