bdadinfo.com

Perkiraan Jumlah Populasi Dunia 2050, Indonesia Hadapi Tantangan Kepadatan Penduduk - News

Ilustrasi (NET)



- Tanggal 11 Juli PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) menetapkan sebagai Hari Populasi Sedunia.

Hari populasi dunia dibuat untuk memusatkan perhatian pada urgensi dan pentingnya isu-isu kependudukan, termasuk hubungannya dengan lingkungan dan pembangunan.

Selama 12 bulan terakhir, dunia telah mengalami perubahan populasi kependudukan yang signifikan.

Pertama, pada bulan November 2022, populasi global secara resmi mencapai 8 miliar orang.

Kedua, menurut perkiraan PBB, pada bulan April tahun ini, India melampaui Cina untuk menjadi negara terpadat di dunia.

Baca Juga: Stoltenberg Sebut Turki Setuju untuk Melanjutkan Tawaran Swedia Masuk NATO

Meskipun populasi dunia terus bertambah, laju pertumbuhannya justru lambat.

Awal tahun ini, Korea Selatan sekali lagi memecahkan rekornya sendiri untuk tingkat kesuburan terendah di dunia, sementara negara-negara lain di Asia termasuk Jepang dan Cina juga mencatat tingkat kelahiran terendah.

Pada tahun 2050, setelah India dan Cina, Nigeria diperkirakan akan menjadi negara terpadat ketiga di dunia, diikuti oleh Amerika Serikat, Pakistan, Indonesia, Brasil, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, dan Bangladesh, secara berurutan.

Dilansir dari Al Jazeera, populasi dunia meningkat tiga kali lipat dari 2,5 miliar orang pada tahun 1950 menjadi 8 miliar pada tahun 2022.

Menurut Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, jumlah penduduk dunia akan mencapai 9,7 miliar pada tahun 2050, dan Indonesia berada di urutan ke 6 dari atas.

Secara sederhana, populasi suatu negara dapat ditentukan oleh empat faktor: kelahiran, kematian, imigrasi (orang yang masuk ke negara tersebut), dan emigrasi (orang yang keluar dari negara tersebut).

Baca Juga: Hotel dan Penginapan Romantis di Bukittinggi Paling Rekomendasi Buat Healing dan Liburan Bersama Pasangan

Jika jumlah kelahiran dan imigrasi melebihi jumlah kematian dan emigrasi, populasi negara akan bertambah. jika yang terjadi adalah sebaliknya, populasi akan menurun.

Pada tahun 2022, hampir 134 juta bayi lahir di seluruh dunia. Itu berarti rata-rata 367.000 bayi baru lahir setiap hari. Meskipun ini mungkin terdengar banyak, sebenarnya ini adalah jumlah bayi baru lahir terendah sejak tahun 2001.

Jumlah kematian di seluruh dunia juga secara bertahap meningkat dari 50 juta orang sebelum tahun 1990-an menjadi 58 juta pada tahun 2019.

Namun, selama pandemi COVID-19, jumlah kematian meningkat tajam.

Pada tahun 2020, tercatat 63 juta kematian, diikuti dengan rekor 69 juta kematian pada tahun 2021. Sekitar 67 juta kematian tercatat pada tahun 2022, menurut perkiraan.

Afrika adalah benua dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan negara-negara seperti Niger, Uganda, Republik Demokratik Kongo, Angola, Chad, Mali, dan Somalia yang masing-masing tumbuh dengan kecepatan lebih dari 3% per tahun.

Di sisi lain, sebagian besar populasi yang menyusut paling cepat di dunia berada di Eropa dan Asia Timur.

Baca Juga: Walikota Jakarta Barat Meninjau dan Memberi Bantuan untuk Korban Kebakaran di Tambora

Tingkat kelahiran yang rendah telah mendorong pemerintah untuk meluncurkan berbagai insentif keuangan dan dukungan kepada para ibu baru.

Di Korea Selatan, misalnya, orang tua baru diberi uang sebesar $10.500 sebagai upaya untuk mengurangi bencana demografi dan ekonomi yang mengancam.

Populasi yang menyusut dan menua menimbulkan tantangan besar bagi pasar tenaga kerja dan ekonomi secara keseluruhan.

Bersamaan dengan penurunan jumlah individu usia kerja, reformasi yang signifikan akan diperlukan untuk menyesuaikan layanan sosial dan sistem perawatan kesehatan untuk mengakomodasi populasi yang semakin menua.

Peningkatan populasi dari 1804-2057

Populasi globAssets al telah meningkat delapan kali lipat sejak tahun 1800, dari sekitar satu miliar pada tahun 1804 menjadi delapan miliar pada tahun 2022.

Pertumbuhan ini sebagian besar disebabkan oleh perkembangan ilmu kedokteran modern dan industrialisasi pertanian yang meningkatkan pasokan makanan global.

Satu miliar - 1804

Dua miliar - 1927 (membutuhkan waktu 123 tahun)

Tiga miliar - 1960 (membutuhkan waktu 33 tahun)

Empat miliar - 1974 (membutuhkan waktu 14 tahun)

Lima miliar - 1987 (membutuhkan waktu 13 tahun)

Enam miliar - 1999 (membutuhkan waktu 12 tahun)

Tujuh miliar - 2011 (membutuhkan waktu 12 tahun)

Delapan miliar - 2022 (membutuhkan waktu 11 tahun)

Sembilan miliar - 2037* (perkiraan PBB)

Sepuluh miliar - 2057* (perkiraan PBB)

Meskipun populasi global terus mencapai titik tertinggi, para ahli demografi menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan tahunan secara konsisten menurun hingga di bawah 1 persen.

Menurut PBB populasi dunia diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar 10,4 miliar orang pada tahun 2080-an dan akan tetap berada di level tersebut hingga tahun 2100.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat