- Pembangunan Stadion Utama Sumatera Barat merupakan salah satu program pembangunan yang hingga saat ini tak kunjung selesai atau mangkrak.
Stadion Utama Sumbar yang dibangun di Sikabu, Lubuak Alung Kabupaten Padang Pariaman itu merupakan salah satu mega proyek yang membutuhkan anggaran biaya yang cukup besar.
Pembangunannya pun sudah direncanakan semenjak masa Pemerintah Gubernur Irwan Prayitno dan Nasrul Abit pada tahun 2014 silam.
Dari keterangan HM Nurnas, salah seorang anggota DPRD Sumbar dari Partai Demokrat, Stadion Utama Sumbar tersebut awalnya ditujukan untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Ranah Minang.
“Main Stadium itu adalah sebuah keinginan besar dari Gubernur Irwan Prayitno dan Nasrul Abit waktu itu. Karena Gubernur kita itu ingin mengambil event PON di Sumatera Barat yang akan diselanggarakan 2024,” ucap HM Nurnas, dikutip dari kanal Youtube Ngopi ToAd, 25 Juli 2024.
Dari penjelasan Nurnas, perencanaan stadion utama sumbar itu memakan anggaran sekitar Rp1,6 triliun dan dari kajian analisanya, stadion yang direncanakan bertaraf internasional tersebut akan menggunakan pembiayaan dari APBN.
Dalam proses awal pembangunan, pembebasan lahan untuk pembangunan stadion baru dapat diselesaikan pada kisaran tahun 2015 dan 2016.
Setelah pembebasan lahannya siap, program pembangunan ini pun dimulai dengan tahap pemancangan yang memakan anggaran awal sebesar Rp100 miliar dan menjadi salah satu program pembangunan prioritas Sumbar.
Namun disisi lain, DPRD Sumbar dari keterangan Nurnas, masih mempertanyakan kepada pihak pemerintah mengenai kesiapan dan kemungkinan akan diselenggarakannya PON di Sumatera Barat.
Meskipun kemudian menimbulkan banyak perdebatan antara pemprov Sumbar dengan DPRD, namun proyek pembangunan stadion utama tetap terus dilanjutkan dengan jumlah anggaran yang tidak sama dengan perencanaan awal.
Ditengah pembangunan Staion Utama Sumbar yang sedang berlangsung, pada tahun 2018 ternyata diketahui bahwa event PON tersebut tidak bisa dilaksanakan di Sumbar.
“Dalam perjalanan dia berlanjut, 2016-2017-2018 dan ternyata pada tahun 2018 itu diketahuilah, bahwasanya PON itu tidak bisa di daerah Sumatera Barat,” jelasnya.