- Kabupaten Agam, sebuah daerah yang kaya akan budaya dan tradisi di Sumatera Barat, menyimpan sebuah keunikan tersendiri dalam dunia musik.
Instrumen musik bernama pupuik batang padi menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat setempat.
Terbuat dari batang padi yang sudah tua dan berbuku, alat musik tiup ini memiliki suara melengking yang mampu menyemarakkan kehidupan masyarakat Minangkabau.
Baca Juga: Eks Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Calonkan Diri ke DPR, Segini Hartanya
Proses pembuatan pupuik batang padi terhitung sederhana namun menarik.
Batang padi yang sudah tua dipecah secara hati-hati di dekat pangkal bukunya, Dari pecahan batang itulah kemudian terbentuk semacam pita suara yang menjadi sumber bunyi instrumen.
Ketika ditiup, pita suara tersebut mengeluarkan bunyi yang khas dan unik.
Baca Juga: Jadi Favorit Bule, Olahraga Tradisional Minang ini masih Eksis di tengah Bergumulnya Olahraga Modern
Untuk menciptakan suara yang lebih melengking, batang padi dapat disambung dengan lintingan daun pandan atau kelapa yang membentuk corong seperti terompet.
Instrumen yang terbuat dari batang padi yang sudah disambung dengan lintingan daun pandan ini disebut pupuik laole.
Dengan tambahan corong daun pandan ini, suara pupuik dapat terdengar hingga jarak yang mencapai 2 kilometer.
Baca Juga: Rekomendasi Cafe di Padang bagi yang Senang Menikmati Live Musik dengan Suasana Cozy
Pada dasarnya, pupuik batang padi adalah instrumen bernada tunggal. Namun, dengan beberapa modifikasi yang kreatif, instrumen ini mampu mengeluarkan alunan irama yang beragam dan unik.
Salah satunya adalah dengan melubangi batang padi di beberapa titik, yang berfungsi layaknya lubang pada seruling.