- Kamu penasaran nggak sih, kok di Minangkabau itu umbul-umbulnya itu corak warna hitam merah kuning ya, kayak bendera Jerman sih.
Nah ternyata meski mirip dengan warna bendera Jerman, umbul umbul hitam merah kuning Minangkabau itu tak ada hubungannya dengan Jerman lho.
Warna hitam merah kuning memang khas Minangkabau. Warna itu dinamakan Bendera Marawa, yang merepresentasikan alam budaya dan masyarakat Minangkabau.
Dikutip dari tulisan dari quorawan Muhammad Fikri Agha Ansori, ketiga warna dalam bendera Marawa itu punya arti, nggak asal atau sembarangan lho.
Ketiga warga itu mewakili tiga entitas asli kaum (luhak) orang Minangkabau yang berkedudukan di darat bukan pesisir.
Jadi warna kuning itu adalah untuk Luhak Tana Data yang merupakan entitas paling tua di ranah Minangkabau.
Baca Juga: Sempat Viral Gegara Sang Istri Bergaya Hedon, Begini Kabar Sekda Riau SF Hariyanto
Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah asal manusia Minang, yakni di Nagari Pariangan. Makanya karena Minangkabau paling tua, maka nama lain dari Luhak Tana Data adalah Luhak nan Tuo.
Menurut leluhur, warna kuning ini merupakan representasi dari air jernih, ikan jinak, bumi sejuk, yang cocok dengan geografis Tanah Datar di pegunungan.
Nah selanjutnya warna merah itu mewakili Luhak Agam yang merupakan tertua kedua dalam sejarah orang Minangkabau. Makanya dari ketiga Luhak nan Tigo, Luhak Agam dinamai juga sebagai Luhak nan Tangah, karena di bawah Luhak Tana Data dan lebih tua dari Luhak Lumapuluah Koto.
Baca Juga: Alasan Bentuk Atap Rumah Gadang Mirip Tanduk Kerbau, Ada Faktor Sejarah Kemenangan Suku Minangkabau
Wilayah Luhak Agam ini meliputi Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi dan Padang Panjang serta Pariaman.
Wilayah Agam diwakili dengan warna merah punya makna daerah Agam itu air relatif keruh, ikan ikan lincah dan suhu tanah hangat.