- Sumatera Barat, provinsi yang tak lekang oleh waktu, menyimpan kisah menarik tentang asal-usulnya.
Suku Minangkabau yang mendiami wilayah ini telah menyumbangkan cerita rakyat yang melegenda di seluruh tanah air.
Sejarah Sumatera Barat berawal dari masa kerajaan Adityawarman, seorang Raja di Pagaruyung yang memberikan sumbangsih bagi alam Minangkabau dan memperkenalkan sistem kerajaan di Sumatera Barat pada pertengahan abad ke-17.
Baca Juga: Savana Afrika, Sisi Lain Sumatera Utara yang Bikin Mata Terpana: Tempat yang Pas untuk Melepas Penat
Hubungan dengan Aceh yang semakin intensif membawa nilai baru, yakni agama Islam yang kemudian mendominasi masyarakat Minangkabau.
Peristiwa penting lainnya adalah adu kerbau yang terjadi di sebuah desa di Tanah Datar.
Kemenangan kerbau Minang dalam adu tersebut menginspirasi penduduk setempat untuk menyebut desa itu "Manang Kabau," yang kemudian bertransformasi menjadi nama desa tersebut.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Universitas Andalas, Salah Satu Kampus Terbesar dan Terkenal di Sumatera Barat
Sekitar abad ke-18, kawasan Minangkabau, termasuk daerah Lima puluh Koto, telah dihuni oleh nenek moyang orang Minang.
Pada saat itu, daerah ini menjadi tempat bertemunya sungai-sungai yang digunakan sebagai sarana transportasi bagi nenek moyang orang Sumatera.
Dalam perkembangannya, Sumatera Barat terbuka terhadap pengaruh politik dan ekonomi luar.
Baca Juga: Mengenal Makanan Khas Padang Katupek pical,Berikut Resepnya: Cocok buat yang Suka Rasa Berempah
Pada masa pendudukan Belanda, daerah ini mengalami perubahan status dan perpecahan, termasuk penggabungan dengan provinsi-provinsi lain.
Di era modern, Sumatera Barat mayoritas dihuni oleh suku Minangkabau, namun terdapat juga suku Mandailing, Batak, dan beberapa suku lainnya yang menetap di wilayah ini.
Bahasa Minangkabau menjadi bahasa umum bagi penduduk Sumatera Barat, namun terdapat juga dialek-dialek khas di beberapa daerah.
Baca Juga: Tidak Hanya di Sumatera Barat, Kuliner Minang ini Bisa Didapatkan di Seluruh Sudut Tanah Air
Pada tahun 1958, ibu kota provinsi dipindahkan dari Bukittinggi ke Padang.
Sumatera Barat, dengan kekayaan budaya dan sejarahnya yang unik, tetap teguh memegang nilai adat yang didasari oleh hukum Islam, mengacu kepada Kitabullah.
Provinsi ini tak hanya memikat dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan pesonanya yang kaya akan warisan budaya.***