bdadinfo.com

Sosok Ahmad Salim Sang Penyebar Agama Islam di Jambi: Gelarnya Ngeri! - News

Datuk Paduka Berhala atau Ahmad Salim Jambi.  (dok. History of Cirebon)

Masih berlangsung pembahasan mengenani siapa penyebar Agama Islam di Jambi. Namun, yang paling tersohor tentu sosok Ahmad Salim atau Ahmad Barus II, sorang pedagang asal Turki.

Diceritakan, Ahmad Salim bersama adiknya pada awalnya ingin berlayar ke Pulau Jawa. Ahmad Salim dan adiknya melakukan pelayaran di sekitar abad 15.

Namun, badai laut Perairan Selat Malaka membuat Ahmad Salim terdampar di Jambi. Sementara sang adik disebutkan terdampar ke Pulau Jawa lalu diselamatkan oleh Ratu Majapait.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Romantis di Padang: Cocok jadi Tujuan Liburan bersama Orang Tersayang

Provinsi Jambi kala itu disebut Ahmad Salim sebagai Pulau Angker atau Pulau Hantu karena keberadaan banyak berhala yang diduga disembah masyarakat setempat.

Selain patung, banyak pula ditemukan sesaji yang diyakini masyarakat membawa keselamatan bagi para nelayan.

Ahmad Salim yang beragama Islam lantas tergugah hatinya untuk mengajak masyarakat pulau tersebut terhindar dari kemusyrikan.

Baca Juga: Bentuk Kolaborasi! Yayasan Jejak Harimau dan TMSBK Bukittinggi Peringati Global Tiger Day

Selama mendiami Jambi, Ahmad Salim dikenal karena sering menghancurkan berhala-berhala yang dibuat masyarakat setempat.

Perjalanan Ahmad Salim menyebarkan Islam di Jambi sampai pada masa ia mendirikan masjid pertama di Jambi dan mengajak orang-orang masuk Islam.

Kiprah Ahmad Salim menyebarkan Islam di Jambi lantas terdengar oleh Raja Aditiawarman, seorang raja Kerajaan Melayu beraliran Buddha, meski disebutkan leluhurnya merupakan pemeluk Agama Islam.

Baca Juga: 5 Tempat Pemancingan Populer di Kota Padang, Ada yang dari Pinggiran Gunung!

Lantas sang Raja menikahi sang putri yang bernama Putri Selaras Pinang Masak dengan Ahmad Salim. Sang pedagang Turki kemudian mengajak istrinya masuk Islam.

Kiprah Ahmad Salim menghancurkan berhala di Jambi untuk menyebarkan Agama Islam membuat Raja Adityawarman memberinya gelar Datuk Paduko Berhalo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat