- Ratusan masyarakat Air Bangis, Pasaman Barat menolak ditemui perwakilan Pemerintah Sumatera barat dalam aksinya di Kantor Gubernur Sumbar.
Penolakan tersebut dilakukan masyarakat Air Bangis dengan cara bertahan dilokasi aksi setelah ditemui oleh Plt Asisten II Setdaprov Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi Saputra.
Terlihat masyarakat Air Bangis tersebut bertahan dilokasi sambil tidur-tiduran di aspal jalan Sudirman tepatnya di depan kantor Gubernur Sumbar.
Bukan hanya orang dewasa, terlihat juga ada anak-anak bayi dan juga anak yang masih memakai seragam sekolah.
Diketahui, masyarakat tersebut menggelar aksi di depan kantor Gubernur untuk menuntut Mahyeldi Ansharullag membatalkan rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) dan konflik Agraria di Nagari Air Bangis.
Korlap aksi, Haris Ritoga (36) mengatakan kedatangan mereka untuk menemui Gubenur Sumbar Mahyeldi Ansharullah untuk segera menyelesaian konflik yang terjadi di daerahnya.
Menurutnya mereka, saat ini permasalahan yang terjadi disana sudah cukup konkret.
"Konflik di daerah kami ini sudah sangat lama terjadi dan juga sudah banyak masyarakat yang ditangkap oleh Polisi. Namun penyelesaian juga tidak ada dari pemerintahan," Ujar Haris Ritoga.
"Kami sangat perlu penyelesaian dari pemerintah. Agar dalam beraktivitas kami tidak takut lagi ditangkap oleh polisi,"tambahnya.
Ia menjelaskan konflik Agraria terjadi di Air Bangis tersebut telah terjadi semenjak tahun 2016 yang sudah puluhan masyarakat ditahan saat melakukan aktivitas disana.
"Saat ini ada 700 KK yang bermungkin di kawasan hutan produksi itu rata-rata petani sawit yang saat masuk musim panen banyak masyarakat yang takut ketika melakukan panen di kebun ia sendiri. Terbaru ini ada dua warganya ditahan karena melakukan aktivitas panen di hutan kawasan produksi," ungkapnya.
Baca Juga: Tuntut Pembatalan Rencana PSN, Ratusan Warga Air Bangis Pasaman Barat Geruduk Kantor Gubernur Sumbar