bdadinfo.com

Menelisik Peran para 'Aktor' Pendukung Kesuksesan Sutan Riska, Bupati Termuda di Sumbar Saat Pilkada - News

Sosok Bupati Dharmasraya, Sutan Riska.  (Tangkap layar Instagram/@sutanriska)

- Siapa sangka di balik kesuksesan bupati termuda di Sumbar (Sumatra Barat) ada sosok berikut. Mereka seolah tidak mengenal lelah untuk mendukung pilihannya.

Kisah tersebut terjadi pada 2015 lalu. Waktu di mana bupati termuda di Sumbar sedang menjalani masa pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Bupati termuda di Sumbar tersebut adalah Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Ia menjabat sebagai bupati Dharmasraya periode 2016-2021.

Baca Juga: Harga Tiket Bus Murah PO ANS Trayek Padang Jakarta Terbaru Agustus 2023, Cocok untuk Mudik atau Urusan Bisnis

Pria kelahiran Solok, 27 Mei 1989 tersebut memenangkan kontestasi bupati Dharmasraya setelah mengalahkan pertahana. Bupati sebelum Sutan saat itu harus menerima kekalahan atas 61.855 suara pendukung Sutan.

Dibantu dengan Wakil Bupati Amrizal, Sutan memiliki program utama meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Terkait kesehatan, Sutan pernah mengalami masa yang memprihatinkan. Kejadian ini juga yang membulatkan tekad dirinya maju dalam Pilkada Bupati Dharmasraya tahun 2015.

Pernah mengalami rasa sulit untuk pengobatan ibunya. Karena faktor kesehatan ibu dari Sutan harus cuci darah dua kali sepekan.

Saat itu rumah sakit yang bisa melayani ibunya hanya di Kota Sawahlunto. Kurang lebih tiga jam perjalanan menggunakan mobil pribadi.

Baca Juga: Sejumlah Alasan Pembangunan Kota Baru Lampung, Proyek Mangkrak Sumatera yang Telan Dana Ratusan Miliar

Dari pengalaman tersebut pria kelahiran lulusan STIE Perdagangan Padang ini berpikir bagaimana dengan masyarakat yang tidak memiliki rezeki yang lebih.

Mengingat bupati Dharmasraya tersebut dapat dikatakan hidup dalam ekonomi berkecukupan. Tapi ia berpikir bagaimana jika hal itu terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki mobil pribadi.

Dukungan untuk memimpin kabupaten tersebut datang dari sang ibu, sesepuh, ninik mama, dan masyarakat. Kendati demikian dirinya sempat dikucilkan karena usianya masih muda dan dianggap tidak mampu untuk memimpin masyarakat.

Setelah berkoordinasi dan konsultasi dengan berbagai pihak. Mulai dari unsur adat, budaya, dan agama akhirnya Sutan berbulat tekad untuk memecahkan keresahannya terhadap kondisi Dharmasraya.

Ketika pemilihan tiba. Ternyata banyak ibu-ibu mendukung totalitas perjalanan Sutan menjadi bupati. Misalnya saja dalam hal perjuangan mereka dalam menjaga keamanan dan keaslian hasil pemungutan suara di TPS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat