- Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi dikabarkan akan diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Adapun pemeriksaan yang akan dilakukan oleh Kejati Sumbar kepada Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi terkait kasus dugaan penyimpangan kegiatan lelang sewa Tanah Kas Daerah (TKD).
Hamsuardi diduga menyelewengkan Kebun Kelapa Sawit milik Pemkab Pasaman Barat di Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh.
Diketahui, Bupati Pasaman Barat tersebut memiliki sejumlah utang sejumlah lebih dari Rp1 miliar.
Utang Hamsuardi dilaporkan mencapai Rp1.130.925.898 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkannya pada 31 Desember 2022 silam.
Bupati Pasaman Barat tersebut saat ini memiliki harta kekayaan setelah utang sekira Rp817.129.381 (800 juta). Hartanya paling banyak bersumber dari aset tanah yang ia miliki di daerah tempat ia memimpin.
Baca Juga: Mendalami Makna Bendera Kerajaan Pagaruyung, Sekilas Mirip dengan Negara Belgia
Sebelumnya juga telah diberitakan, terdapat aksi massa yang diketahui dari sekelompok mahasiswa dan segenap aliansi pemuda memadati kantor Kejati Sumbar pada Juni 2023 lalu.
Aksi massa tersebut menuntut agar Kejati Sumbar segera menindak lanjuti terhadap kasus dugaan penyalahgunaan wewenang Hamsuardi sebagai Bupati Pasaman Barat.
Kelompok tersebut juga mendorong Kejati Sumbar untuk menyikapi dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Ujung Gading dan Stadion Gelanggang Olahraga di Padang Tujuh.
Baca Juga: Aksi Gokil Borja Iglesias: Gacor Jadi Penyerang Juga Bisa Bikin Suasana Pecah Lewat DJ Panda
Sebagai informasi, politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut naik ke kursi kepemimpinan pada 2020 lalu usai memenangkan pemilihan umum (Pemilu) 2020 saat dirinya mencalonkan diri bersama wakilnya, Risnawanto.
Sebelumnya, orang nomor satu di Pasaman barat tersebut pernah maju bersama Kartuni dalam pemilihan umum Bupati Pasaman Barat tahun 2015. Sayang, Hamsuardi gagal memenangkan kontestasi tersebut dan memperoleh perolehan suara terendah.