bdadinfo.com

Perjalanan Jong Sumatranen Bond, Memupuk Persatuan Pemuda Indonesia - News

Akhir abad ke-19, perubahan di Hindia Belanda, dukungan tumbuh pada tanah jajahan Belanda, suara perhatian menguat untuk kaum pribumi, perdebatan demi kebijakan pro-pribumi. Kaum etis, diwakili Van Deventer, mendukung pribumi.

 - Pada akhir abad ke-19, terjadi perubahan kondisi di Hindia Belanda dengan semakin banyaknya dukungan terhadap tanah jajahan Belanda.

Suara perhatian muncul, didominasi oleh dukungan kepada orang pribumi, yang memicu perdebatan demi kebijakan yang berpihak pada kaum pribumi.

Salah satu yang mendukung kaum pribumi adalah kaum etis, yang diwakili oleh Van Deventer.

Baca Juga: Mari Menikmati Akhir Pekan, Berikut Prakiraan Cuaca di Sumatera Hari Ini, Diprediksi Cerah Berawan

Politik etis membawa keuntungan dalam bentuk edukasi (pendidikan), yang memberikan pengaruh penting pada perjalanan berbangsa dan bernegara orang pribumi di Hindia Belanda.

Pendidikan memberikan kesempatan bagi kaum pribumi untuk bangkit, melahirkan kesadaran akan kemerdekaan dari penjajah.

Babak baru dimulai pada 20 Mei 1908 dengan terbentuknya perkumpulan Boedi Oetomo, yang pertama kali melawan Belanda dengan pendekatan nonkooperatif. Semangat ini memunculkan organisasi kepemudaan berbasis kedaerahan.

Jong Sumatranen Bond (JSB), didirikan pada 7 Desember 1917, adalah organisasi yang muncul sebagai reaksi atas perkumpulan pelajar Jawa.

Baca Juga: Memahami Luhak nan Tigo, Batas-batas Wilayah dari Sumatera Barat

JSB, dekat Gedung STOVIA, memperkuat hubungan sesama pelajar Sumatera di Jakarta, dengan harapan bersatu memajukan daerah mereka.

Pertemuan pembentukan JSB dihadiri oleh tokoh-tokoh Sumatera dan murid sekolah menengah di Jakarta.

JSB membahas Anggaran Dasar dan Kepengurusan, menjadi perserikatan bagi pemuda Sumatra dengan pendidikan lanjutan.

JSB berkontribusi pada Kongres Pemuda Pertama, menunjukkan peran penting anggotanya dalam kepanitiaan.

Kongres ini menekankan pentingnya persatuan pemuda Indonesia dan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat