bdadinfo.com

Jadi Kawasan Khusus, Rempang Batam Diproyeksikan Saingi Singapura Lewat Perusahaan China - News

Waduk Rempang, Batam, menjadi bagian salah satu kawasan khusus.  (dok. BP Batam)

- Rempang merupakan sebuah pulau yang berlokasi di sekitar Batam, Provinsi Kepulauan Riau, yang saat ini tengah diproyeksikan untuk mampu menyaingi salah satu negara maju di kawasan ASEAN, Singapura di masa mendatang.

Rempang Batam pun mulai difokuskan untuk dibangun menjadi sebuah kawasan ekonomi khusus yang akan menjadi pesaing dari Singapura dan Malaysia.

Sebuah langkah awal pembangunan kawasan ekonomi khusus Rempang Batam sendiri dimulai usai Pemerintah Indonesia menerima suntikan investasi dari perusahaan asal China beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Tak Lazim tapi Menarik Dicicipi, Inilah Pesona dari Gulai Hiu Asli Air Bangis

Perusahan Tiongkok tersebut bergerak di bidang industri kaca bernama Xingyi Group. Investasi tersebut juga menjadi angin segar bagi pembangunan Rempang Batam usai wacana pembangunan wilayah tersebut menemui banyak rintangan.

Xinyi Group sendiri merupakan perusahan global yang memiliki market share 20 persen dalam industri kaca dunia. Xinyi menanamkan modal sebesar 11,3 miliar dollar Amerika atau setara Rp174 triliun.

Rempang Batam melalui program pengembangan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) dianggap mampu menarik investasi senilai Rp381 triliun dan penciptaan lapangan kerja untuk 36.000 orang.

Baca Juga: Baru Perdana Datang Padahal Ada di Pekanbaru, Pj Wali Kota Muflihun Dorong Gencarkan Promosi Pulau Semut

Rempang Batam sendiri akan menjadi titik awal pintu masuk perdagangan dari negara Singapura sebelum didistribusikan ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Potensi yang dimiliki Rempang tersebut membuat pemerintah optimis kawasan ekonomi khusus itu dapat menjadi salah satu roda perekonomian Indonesia khususnya wilayah Batam dan Kepulauan Riau.

Kawasan ekonomi khusus Rempang juga diharapkan dapat memicu pertumbuhan industri dan pariwisata negara melalui pendekatan menjembatani masa lalu, masa kini dan masa depan yang dapat bersaing dengan negara Singapura.

Baca Juga: Kadishub Kota Pariaman Pastikan Kelaikan Bus Sekolah Layani Antar Jemput Siswa

Lebih lanjut, investasi yang diperoleh pemerintah akan digunakan untuk mendorong industri menengah, industri manufaktur, logistik, kawasan pariwisata terintegrasi serta kawasan perumahan, perdagangan dan jasa yang saling terintegrasi.

Pengembangan tahap satu hingga tahun 2040 yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah sendiri akan direalisasikan melalui investasi sekira Rp29 triliun dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 186.000 orang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat