bdadinfo.com

Daan Yahya: Sosok Asli Minang yang Jadi Gubernur Pertama Jakarta dan Pangdam Siliwangi - News

Ilustrasi foto Daan Yahya.  (Tangkap layar Youtube/Mulifa Chanel)

­- Gubernur pertama di Jakarta merupakan sosok dari Minangkabau kelahiran Sumatera Barat yang juga menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, dialah Daan Yahya.

Daan Yahya adalah seorang berdarah Minang yang lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 5 Januari 1925.

Daan Yahya telah terlibat dalam pergerakan kebangsaan sejak Belanda hengkang dari Indonesia yang lalu digantikan oleh Jepang, seperti informasi yang dilansir dari kanal Youtube Mulifa Chanel, Selasa, 8 Agustus 2023. 

Baca Juga: Gandeng DPR RI, BPJS Kesehatan Sosialisasikan Program JKN kepada Masyarakat Painan

Ketika Jepang mulai menunjukkan sinyal kekalahan dalam perseteruan melawan Sekutu. Daan Yahya semakin aktif dalam terlibat dalam persiapan kemerdekaan Indonesia yang kala itu Ia masih berumur 20 tahunan.

Daan Yahya bergabung dalam Laskar Pemuda di Jakarta yang dikenal sebagai kelompok Perapatan Sepuluh yang dibina oleh Sutan Syahrir.

Lascar ini menuntut kepada Soekarno dan Muhammad Hatta untuk segera mengumumkan proklamasi kemerdekaan tanpa harus menunggu persetujuan dari Jepang.

Baca Juga: Sangat Cozy untuk Anak-anak, Ini Tempat Wisata di Palembang yang Ramah untuk Buah Hati

Daan Yahya sebagai pengagum dari Sutan Syahrir, Ia sering juga disebut sebagai partisipan Partai Sosialis Indonesia (PSI).

Partai Sosialis Indonesia adalah partai politik beraliran kiri yang dibentuk oleh Sutan Syahrir pada tahun 2948 atau ketika Daan Yahya menjabat sebagai Gubernur Militer Jakarta sekaligus Pangdam SIliwangi.

Daan Yahya yang ditunjuk sebagai pemimpin kelompok Parapatan Sepuluh berperan cukup krusial dalam upaya kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Iuran JKN Dibayarkan Pemkab Kepulauan Mentawai, Sumia Dianati Sangat Bersyukur

Termasuk ketika Rengasdengklok yang terjadi pada 16 Agustus 1945 dini hari. Peristiwa monumental inilah yang menjadi terwujudnya kemerdekaan Indonesia.

Kelompok Perapatan 10 ditugaskan untuk menjemput Hatta sedangkan Menteng 31 ditugaskan untuk menjemput Soekarno.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat