bdadinfo.com

Museum Balaputera Dewa, Sejarah Megalith dan Kejayaan Sriwijaya di Sumatera Selatan - News

Museum Balaputera Dewa, Sejarah Megalith dan Kejayaan Sriwijaya di Sumatera Selatan (indonesiakaya.com)

- Sumatera Selatan memiliki sejarah panjang yang mendalam, menciptakan jejak-jejak yang menceritakan perjalanan zaman dari masa megalith hingga gemilangnya Kerajaan Sriwijaya.

Terletak di provinsi ini, Museum Balaputera Dewa, sebuah harta peninggalan bersejarah, memberikan cahaya terang untuk memahami kompleksitas perjalanan sejarah ini.

Kisah dimulai jauh sebelum cahaya modernitas menyinari.

Baca Juga: Tanamkan Semangat Bung Hatta Sejak Dini, 36 SD se-Bukittinggi Ikuti Belajar Bersama di Museum

Sumatera Selatan, dengan kekayaan alam dan tanah yang subur, menjadi rumah bagi pemukiman zaman megalith.

Peneliti asal Belanda, Van der Hoop, mencatat bahwa daerah ini dulu menjadi tempat pemukiman dari zaman megalith, menyimpan rahasia kisah masa lalu yang terkubur.

Sebagai penjaga sejarah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan membangun Museum Balaputera Dewa, sebuah tempat suci bagi benda-benda peninggalan berharga. 

Baca Juga: Menelusuri Jejak Menu 3.000 Pekerja Tambang Batubara Sumatera Barat di Museum Gudang Ransum Sawahlunto

Museum yang luasnya mencapai 23.565 m2 ini berlokasi di Jalan Srijaya I No 28, Palembang. 

Koleksi museum ini mencapai 3.882 item, menjadikan museum ini sebagai tempat untuk memahami masa pra-sejarah, Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang, hingga era kolonialisme Belanda.

Museum ini mengajak pengunjung untuk memasuki tiga ruang pamer utama, setelah menyaksikan berbagai replika arca di selasar museum.

Replika-replika tersebut menggambarkan era megalith di Sumatera Selatan, di mana Kebudayaan Megalith berkembang di dataran tinggi Pagaralam. 

Posisi geografisnya di rangkaian Pegunungan Bukit Barisan menghasilkan 22 lokasi pemukiman budaya megalith, dan benda-benda pra-sejarah dari tempat ini menjadi koleksi museum, termasuk arca megalith ibu menggendong anak, arca orang menunggang kerbau, dan arca manusia dililit ular.

Selanjutnya, pengunjung akan diberi gambaran tentang awal mula Kerajaan Sriwijaya melalui koleksi prasasti dan artefak pra-kerajaan yang memadati ruangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat