bdadinfo.com

Menilik Sejarah Kota Sabang, Pelabuhan Utama yang Menggiurkan dan Strategis di Era Kolonial - News

Sejarah Kota Sabang (sabangkota.go.id)

Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam dikenal menjadi titik terbarat di Indonesia bahkan dijuluki sebagai "Titik Nol Barat Indonesia".

Kota Sabang merupakan wilayah berbentuk kepulauan dengan Pulau We sebagai wilayah terbesar di kota tersebut.

Pada masa lalu, ternyata Kota Sabang menjadi primadona bahkan menjadi pelabuhan utama bagi banyak pedagang, termasuk dari eropa.

Baca Juga: Sambut Gelaran GIIAS 2023, Suzuki Bangun Awarness di Stasiun Sudirman Baru, Ini Konsep yang Diusung

Lantas bagaimana sejarah kota Sabang pada masa lalu dan mencapai kemakmurannya? Berikut penjelasannya.

Sebelum Terusan Suez dibuka pada tahun 1869, kepulauan Indonesia hanya bisa dijangkau melalui Selat Sunda dari arah Benua Afrika.

Namun, setelah Terusan Suez beroperasi, rute ke Indonesia menjadi lebih singkat dengan melewati Selat Malaka.

Baca Juga: Deretan Daerah dengan Suku Minangkabau Terbanyak, Menjalar hingga ke Negara Tetangga!

Karena keunggulan pelabuhan yang memiliki kedalaman dan perlindungan alamiah yang baik, pemerintah Hindia Belanda memutuskan mengembangkan Sabang sebagai pelabuhan utama.

Pulau Weh dan kota Sabang sebelum Perang Dunia II memiliki peran penting sebagai pelabuhan di Selat Malaka.

Bahkan, perannya lebih penting daripada Temasek (yang sekarang dikenal sebagai Singapura).

Baca Juga: 5 Keunikan dari Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi, Punya Ritual Tarian Magis hingga Larangan Berduaan

Salah satu pelabuhan alam yang terkenal dengan nama Kolen Station telah dioperasikan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1881.

Pada tahun 1883, dermaga Sabang dibuka untuk keperluan kapal bersandar oleh Asosiasi Atjeh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat