- Terdapat gedung cukup megah di Kawasan Simpang Lima, pusat Kota Banda Aceh. Bangunan ini dikenal sebagai Mess Hotel Sabang.
Mess Hotel Sabang dibangun sejak hampir sepuluh tahun lalu. Pembangunan selesai sekitar beberapa tahun lalu.
Namun. sekarang kondisi bangunan Mess Hotel Sabang dibiarkan mangkrak, terbengkalai, dan tidak difungsikan sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Kejati Sumbar Akan Panggil Paksa Lima Terpidana Kasus Tol Padang-Sicincin
Diketahui Mess Hotel Sabang mangkrak dan terbengkalai selama bertahun- tahun.
Bangunan ini dulu rencananya difungsikan sebagai hotel komersial.
Namun, hingga kini gedung ini dibiarkan mangkrak begitu saja, tidak dipergunakan sebagai hotel.
Baca Juga: Keberhasilan Telkomsel Gelar Acara Awards 2023, Tak Tanggung-tanggung Boyong XODIAC dan ZICO
Bangunan gedung Mess Hotel Sabang yang mangkrak tersebut merupakan bangunan milik Pemerintah Kota Sabang, Aceh.
Syakya Meirizal, selaku koordinator masyarakat pengawal otsus (MPO) Aceh, mengatakan untuk membangun gedung mewah tersebut menggunakan biaya sangat besar.
Pembangunan gedung sudah menelan uang hingga kurang lebih Rp100 miliar.
Baca Juga: 5 Tokoh yang Paling Terkenal dari Sumatera Utara, Salah Satunya Menjadi Aktivis Kemanusiaan
Pembangunan gedung tersebut menggunakan uang rakyat Sabang, Aceh. Tepatnya dari dana otonomi khusus (otsus).
Otsus berarti suatu desentralisasi asimetrik. Sebagai jalan tengah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dalam menyelesaian konflik bersenjata yang menginginkan pemisahan dari NKRI.