– Peristiwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia memiliki kisah-kisah menarik tidak hanya di Pulau Jawa, namun juga di Tanah Sumatera.
Di Tanah Sumatera peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia diketahui pada malam harinya, padahal peristiwa bersejarah itu terjadi pagi hari pada 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Kabar mengenai proklamasi kemerdekaan tersebut diketahui melalui telegram milik Post Telegraaf en Telefoon (PTT) oleh Aladin, seorang pegawai PTT di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Dilansir dari buku Mestika Zed yang berjudul Sejarah Perjuangan Kemerdekaan 1945-1949 di Kota Padang dan Sekitarnya.
Aladin saat itu menyerahkan teks telegram tersebut kepada seorang wartawan yang bernama Jahja Djalil, yang merupakan kakak iparnya.
Kemudian teks proklamasi itu dicetak sebanyak 20 lembar dan disebarkan kepada beberapa tokoh-tokoh lokal yang ada di Bukittinggi dan sekitarnya.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Menangis Akibat Cedera, Al Nassr Raih Gelar Juara Liga Champions Arab 2023
Namun, pada saat itu penyebaran teks tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan berhati-hati.
Hal tersebut karena khawatir apabila diketahui oleh pihak Jepang yang masih ada disana.
Kendati demikian, Jahja Djalil beserta dengan Arifin Alip dan Abdullah tetap menemui seorang Residen Jepang yang berada di Kota Padang, yakni Yano Kenzo.
Baca Juga: Heboh Miss Universe! Poppy Capella Ketakutan Diganggu Kuntilanak, Begini Pengakuannya
Yano Kenzo saat itu merasa senang dengan berita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Namun dia mengingatkan kepada Jahja Djalil, bahwa Jepang juga harus memenuhi perintah dari tentara sekutu.