- Taxus sumatrana, atau yang dikenal dengan nama cemara sumatera adalah tanaman endemik yang ditemukan tumbuh alami sebagai subkanopi hutan pegunungan Sumatera.
Taxus sumatrana dikenal sebagai tumbuhan bernilai tinggi, salah satu potensinya adalah sebagai obat antikanker.
Khasiat antikanker tersebut menjadikan Taxus sumatrana sebagai potensi biofarmasi yang harus dilindungi, mengingat populasinya yang terus menurun di hutan Sumatera.
Baca Juga: Jika Jalan Tolnya Rampung, Estimasi Waktu Tempuh Jakarta Jambi Terpangkas Jadi Segini
Berikut beberapa informasi mengenai tumbuhan Taxus sumatrana beserta potensinya sebagai biofarmasi dari Sumatera.
1. Karakteristik dan sebaran Taxus sumatrana
Taxus sumatrana adalah tanaman yang berasal dari famili Taxaceae dan sub-divisi Gymnospermae.
Tanaman ini tumbuh di ketinggian 1.500-2.800 meter di atas permukaan laut dan dapat ditemukan di wilayah Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, Hutan Lindung Dolok Sibuaton, Gunung Dempo, dan Gunung Singgalang.
Baca Juga: Makan Nasi Padang di Belanda Harganya Tembus 2 Juta Rupiah, Kantong Sedih Tapi Hati Puas!
Di wilayah Asia, Taxus sumatrana merupakan satu-satunya jenis tanaman taxus yang ditemukan di daerah tropis.
Taxus sumatrana bisa berupa semak, pohon rendah, atau pohon tinggi yang dapat mencapai ketinggian 30 meter.
Tumbuhan ini tidak memiliki saluran resin dan daunnya berbentuk jarum.
Baca Juga: Jejak Sejarah Tersembunyi: Melihat Kembali Peninggalan Bunker Jepang di Gunung Padang
Masuk dalam kategori tumbuhan dioecious, bunga jantan dan bunga betina tumbuhan ini berada pada individu pohon yang terpisah.