- Sebuah proyek transportasi massal di Palembang, Sumatera Selatan pernah menjadi sasaran kritik Ridwan Kamil.
Proyek LRT Palembang sempat disebut oleh Ridwan Kamil gagal dalam perencanaan hingga sepi penumpang.
Lantas hal tersebut pun memantik reaksi kecaman dari warganet hingga kemudian Ridwan Kamil meminta maaf atas kritikan yang sempat dilontarkannya.
Baca Juga: Jabatan Ridwan Kamil Berakhir, Orang Nomor Satu di Jawa Barat Ini Nihilkan 929 Desa Tertinggal
Perlu diketahui LRT Palembang merupakan sebuah sistem angkutan cepat dengan modalitas real terpadu yang beroperasi di Sumatera Selatan.
Light Rail Transit atau LRT Palembang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin 2 dengan kompleks olahraga Jakabaring.
Awalnya selain untuk sarana transportasi warga Palembang dan sekitarnya, ide pembuatan LRT ini untuk menyambut pesta olahraga Asia 2018 atau Asian Games di kota Palembang dan Jakarta.
Baca Juga: Pemkab Padang Pariaman Siap Dukung PLN UP3 Padang Optimalkan Pelayanan Listrik ke Masyarakat
Hal inilah yang kemudian membuat Ridwan Kamil berkomentar bahwa keputusan pembangunan LRT ini dinilai salah.
Adapun untuk membangun proyek LRT Palembang ini PT Waskita dan PT Kereta Api Indonesia ditunjuk untuk menjadi penyedia sarana dan juga sekaligus operator LRT.
Pembangunan pun dimulai pada Oktober 2015 sepanjang 25 km dengan perkiraan dana yang dihabiskan sebesar Rp10,9 triliun.
Proyek ini kemudian selesai dan dioperasikan pada Juli 2018 dengan 13 stasiun pemberhentian.
Operasi kereta LRT ini akan berhenti setiap 1 menit di setiap stasiun yang ada namun akan berhenti lebih lama di stasiun Bandara Internasional Mahmud Badaruddin 2 yaitu sekitar 10 menit.