– Jalan Tol Indralaya-Prabumulih yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki satu keistimewaan, yaitu menggunakan teknologi geofoam dalam proses konstruksinya.
Dengan panjang mencapai 64,5 kilometer, Jalan Tol Indralaya-Prabumulih memakai teknologi geofoam bukan tanpa alasan.
Teknologi geofoam sengaja diterapkan pada Jalan Tol Indralaya-Prabumulih dengan tujuan meminimalisir penurunan oprit dan memperlambat amblesan atau penurunan tanah selama masa layanan jalan tol.
Sejatinya, teknologi geofoam pada Jalan Tol Indralaya-Prabumulih bukanlah yang pertama diaplikasikan di Indonesia.
Baca Juga: Fakta Tentang Pulau Ular Sumatera Barat yang Tak Berpenduduk, Benarkah Banyak Ular Seperti Namanya?
Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) merupakan yang pertama kali menerapkan tekonologi geofoam dalam proses pembangunannya di Indonesia.
Lantas apakah keunggulan dari teknologi geofoam dalam proses pembangunan jalan tol? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Mengutip akun Instagram @hkinfrastruktur, geofoam merupakan material berbentuk balok dengan bobot ringan untuk menanggulangi lapisan tanah yang labil atau lunak.
Inovasi penggunaan geofoam sebagai pengganti timbunan di belakang oprit akan meminimalisir penurunan jalan yang biasanya terjadi pada titik temu antara timbunan dengan struktur.
Alhasil, dengan penerapan teknologi geofoam pengendara yang melintas area ini akan lebih nyaman.
Keistimewaan lain dari teknologi geofoam adalah mudah diaplikasikan, mutu mudah dikontrol, tidak terkendala dengan cuaca dan mengurangi beban mati di bagian oprit.
Pengaplikasian geofoam pada konstruksi jalan tol juga merupakan inovasi pada bidang konstruksi dengan menggunakan styrofoam.